Lulus Verifikasi Dewan Pers No.126/DP-Terverifikasi/K/X/2017

Lapas Oh Lapas ...

Sipir Lapas Ketangkap Narkoba Lagi
Oleh : Ali
Kamis | 23-12-2010 | 20:10 WIB

Batam, batamtoday - Seorang sipir Lapas Kelas II Barelang, Yudi Septianto (31), tidak berkutik ketika tertangkap tangan membawa narkotika jenis shabu-shabu di salah satu hotel di kawasn Nagoya, Minggu (19/12) sekitar pukul 17.00 WIB. Direktorat Narkoba Polda Kepri berhasil menyita sebanyak 23 paket shabu-shabu dari tangan sang sipir.

Tidak sampai di situ saja, pengembangan yang dilakukan polisi hingga di rumahnya, komplek Ditpam Blok A No 10, polisi juga berhasil menemukan empat paket shabu lagi di dalam mesin kipas angin yang terdapat di dalam kamarnya.

Selain Yudi, polisi juga berhasil mengamankan securiti pegadaian IPC Taman Laguna, Batu Aji, Muatani, yang diduga adalah pemasok Yudi. Muatani diamankan setelah dipancing polisi hendak mengantar shabu ke rumah Yudi, di hari yang sama sekitar 21.00 WIB.

Yudi, pegawai lapas yang sudah bekerja empat tahun ini, mengaku, keterlibatan dirinya dalam peredaran narkoba, karena didasari kebutuhan. Selain itu, ia juga mengaku barang haram yang diperjualbelikannya di dalam lapas sudah menjadi hal yang lumrah, (bukan rahasia lagi, red).

Menurutnya, penghasilannya dari gaji yang diterimanya perbulan tidaklah mencukupi kebutuhan rumah tangganya sehar-hari. Sedangkan penghasilannya dari menjual shabu, ia dapat meraih keuntungan sebesar Rp300 ribu per paket, yang ia beli seharga Rp900 ribu dan dijualnya seharga harga Rp1,2 juta.

"Gaji tak cukup untuk biaya hidup dengan anak dan istri, bang," ujarnya tertunduk menggunakan tutup kepala (sebo), Kamis (23/12) di Mapolda Kepri.

Dir Narkoba Polda Kepri, AKBP Agus Sadono, melalui Kasat II Ditres Narkoba Polda Kepri, Kompol Heru A Nugroho mengatakan, akan terus mengupayakan pemberantasan narkotika di Kepri, khususnya Batam. Karena menurutnya, Batam sudah menajdi bagian dari peredaran narkoba tingkat internasional.

Ia juga akan terus melakukan upaya pemberantasan narkotika di lingkungan lapas dan rutan. Namun khusus kasus ini, ia masih dalam tahap pengembangan. "Masih terus kita dalami kasus ini. Saya yakin masih banyak lagi orang lapas yang terlibat peredaran narkotika," ujar Heru kepada wartawan.