Lulus Verifikasi Dewan Pers No.126/DP-Terverifikasi/K/X/2017

Diduga Adpel Pelihara Calo Tiket di Pelabuhan SBP
Oleh : Charles/Dodo
Sabtu | 27-08-2011 | 14:44 WIB
Kepala_Adpel_Pelabuhaan_Sri_Bintan_Pura_Rahmatullah.JPG Honda-Batam

Rahmatullah Kepala Adpel Pelabuhaan Sri Bintan Pura Tanjungpinang

TANJUNGPINANG, batamtoday - Banyaknya calo yang mengaku sebagai agen penjualan tiket di Pelabuhan Domestik Sri Bintan Pura diduga tidak terlepas dari peran serta Administrator Pelabuhan (Adpel) Sri Bintan Pura Tanjungpinang yang merestui dan 'memelihara' sejumlah calo dengan berkedok sebagai agen kapal tersebut. 

Penjualan tiket oleh calo ini jelas terlihat dan berlangsung saat Gubernur Provinsi Kepri HM. Sani bersama sejumlah pejabat lainnya melakukan sidak sekaligus meresmikan pengoperasiaan sebuah aramada kapal baru MV Super Jet 19 yang akan melayani rute Tanjungpinang-Lingga pada Sabtu, 27 Agustus 2011.

Selain banyakanya calo yang bergentayangan dan  bebas melakukan penjualan tiket, maing-masing calo juga menjual tiket sesuka hati diatas harga yang resmi telah ditentukan, dengan modus tidak menuliskan dan mencantumkan harga pembelian pada tiket yang dijual.

Kepala Adpel Sri Bintan Pura Tanjungpinang, Rahmatulah, yang dikonfirmasi membantah dan menyebutkan kalau calo dan penjualan tiket di pelabuhaan sudah tidak ada dan tidak dibenarkan. Namun saat batamtoday menunjukan orang dan adanya tiket kapal yang tidak disertai dengan angka nilai nominal harga, Rahmatullah malah tercengang, dan mengatakan akan menindaklanjuti hal itu.

"Sebenarnya sudah tidak ada dan tidak bisa menjual tiket didalam pelabuhan, tapi kalau itu ada, terimakasih informasinya dan kami akan menindak," ujarnya berdalih.

Ditanya, apakah sejumlah calo penjual tiket tersebut sengaja 'dipelihara' oleh Adpel  Sri Bintan Pura Tanjungpinang, dengan meminta bagian serta setoran dari masing-masing calo penjual tiket, Rahmatullah yang saat itu didampingi sejumlah stafnya hanya terdiam.

Sebagaimana diberitakan sebelumnya, sejumlah warga pemudik khususnya ke Lingga, mengeluhkan banyaknya calo penjual tiket hingga membuat sejumlah warga tidak mendapat tiket di agen resmi pelayaran dengan alasan sejumlah tiket tersebut sudah dibooking dan diborong 1 minggu sebelum berangkat.