Lulus Verifikasi Dewan Pers No.126/DP-Terverifikasi/K/X/2017

Hatanto Promosikan Batam Bersama Menko Perekonomian di Singapura
Oleh : Roni Ginting
Senin | 30-05-2016 | 12:38 WIB
hatantobpbatam30.jpg Honda-Batam

Kepala BP Batam, Hatanto Reksodipoetro saat menyampaikan paparannya di acara 2nd Singapore - Indonesia Investors Forum di Shangrila Hotel, Singapura, Senin (30/5/2016). (Foto: Humas BP Batam)

BATAMTODAY.COM, Batam - Kepala BP Batam, Hatanto Reksodipoetro bersama dengan Anggota 3, RC Eko Santoso Budianto dan Anggota 4, Purba Robert M Sianipar, menghadiri acara 2nd Singapore - Indonesia Investors Forum di Shangrila Hotel, Singapura, Senin (30/5/2016).

 

Adapun kegiatan dihadiri 100 peserta dari pelaku bisnis dan investor dari Singapura. Acara ini diselenggarakan oleh Kedutaan Besar Republik Indonesia untuk Singapura bekerjasama dengan BKPM, Kadin Indonesia, International Enterprise Singapore dan Singapore Business Federation.

Dalam sambutannya Dubes RI, Ngurah Swajaya berharap acara ini dapat memberikan penjelasan terbaru mengenai kebijakan ekonomi terutama dari Kementerian Ekonomi RI, khususnya untuk para pengusaha Singapura. Disampaikan pula bahwa meskipun saat ini perekonomian dunia secara global sedang melemah, tetapi perekonomian Indonesia justru meningkat pada triwulan pertama tahun 2016 ini.

“Walaupun saat ini ekonomi dunia mengalami penurunan, namun perekonomian Indonesia tetap meningkat terutama pada 3 bulan pertama tahun ini.” terang Ngurah Swajaya.

Sementara itu, Menteri Koordinator Bidang Perekonomian, Darmin Nasution mengatakan bahwa saat ini adalah waktu yang tepat untuk berinvestasi di Indonesia terutama bagi investor Singapura, karena banyak kesamaan diantara kedua negara tersebut.

Singapura adalah top investor atau negara dengan investasi paling tinggi di Indonesia. Hubungan Bilateral Indonesia – Ekonomi telah berlangsung cukup lama dan akan semakin erat terutama berkenaan dengan Asean Economic Community.

Terdapat beberapa hal yg menjadi pertimbangan dalam perkembangan di Indonesia diantaranya adalah pertumbuhan yg menurun di Cina, turunnya harga komoditas seperti minyak dan baja sehingga mempengaruhi ketergantungan impor serta meningkatnya bunga bank di Amerika dan turunnya bunga bank di Jepang serta negara-negara Eropa.

Expand