Lulus Verifikasi Dewan Pers No.126/DP-Terverifikasi/K/X/2017

Seluruh Imigran Asal Srilanka Akhirnya Diturunkan dari MV Alicia
Oleh : Charles/Dodo
Jum'at | 26-08-2011 | 16:11 WIB
Imigran_WN.Srilanka_Setelah_diturunkan_didata_di_Pelabuhaan_Sri_Bintan_Pura.JPG Honda-Batam

Imigran asal Srilanka, Setelah diturunkan didata di Pelabuhan Sri Bintan Pura. (Foto: Charles)

TANJUNGPINANG, batamtoday - Setelah sempat kehabisan bahan makanan, hingga ada yang nekat lari dengan cara terjun dari kapal ke laut, akhirnya seluruh imigran asal Srilanka yang telah satu bulan lebih bertahan dan menolak dipindahkan dari atas kapal  menyerah dan mau diturunkan dari MV Alicia. Evakuasi imigran asal Srilanka tersebut dilakukan oleh aparat Imigrasi dan Polresta Tanjungpinang, tadi malam hingga Jumat, 26 Agustus 2011.

"Selanjutnya, pada hari ini, sejumlah sisa imigran yang sebelumnya berada di atas kapal MV Alicia kembali dievakuasi dan dipindahkan ke Rumah Detensi Imigrasi Pusat di Tanjungpinang," kata Hasan Basri, kepala Kantor Imigrasi Tanjungpinang kepada batamtoday.

Hasan juga mengatakan, kendati sebelunya terjadi pro dan kontra, antara imigran yang mau dipindah dan yang bertahan di atas kapal, namun setelah dilakukan negosiasi disertai dengan penekanan, akan ditindak secara hukum Indoensia, akhirnya keseluruh imigran asal Srilanka tersebut menyerah dan mau dipindahkan.

"Total seluruhnya saat ini ada 88 orang ditambah satu orang bayi yang baru lahir, tadi malam ada 13 orang telah terlebih dahulu diturunkan dan dipindah ke Rudenim, dan terakhir pada hari ini sebanyak 84 orang yang dipindahkan lagi," jelasnya.

Sementara itu, kepala Rudenim Pusat Tanjungpinang, Sugio juga membenarkan 88 orang jumlah imigran asal Srilanka tersebut, setelah sebelumnya sebanyak 13 orang pertama dipindahkan.

"Sisanya sebanyak 71 orang baru dipindahakan,  sedangkan 4 lainnya termasuk Silvakumaran dan isterinya beserta satu orang bayi yang baru dilahirkan, bersama 1 orang lainya yang telah diturunkan sebelumnya karena sakit, hingga saat ini masih berada di RSUD Tanjungpinang dalam pengawasan imigrasi dan Rudenim," tukas Sugio.