Lulus Verifikasi Dewan Pers No.126/DP-Terverifikasi/K/X/2017

Nantinya Bakal Dibangun Rumah Singgah di RSUD Karimun
Oleh : Nursali
Senin | 23-05-2016 | 13:02 WIB
RSUD-Karimun-ok.jpg Honda-Batam

RSUD Karimun (Foto: Nursali)

BATAMTODAY.COM, Karimun - Ketua Komisi II DPRD Karimun, Yusuf Sirat, mengusulkan dibangunnya rumah singgah di Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Karimun. Fungsinya, untuk menampung keluarga pasien yang datang dari luar Pulau Karimun Besar. Pasalnya, karena tak ada tempat menginap maka selama ini keluarga pasien lebih banyak tidur di lorong-lorong rumah sakit plat merah itu. 

"Saya sudah usulkan dibangunnya rumah singgah di sekitar areal RSUD saat hearing dengan manajemen RSUD Karimun beberapa waktu lalu. Usulan itu saya sampaikan ketika melihat sendiri kondisi keluarga pasien yang datang dari luar pulau Karimun saat membesuk keluarga mereka yang sakit. Saya merasa prihatin," ungkap Yusuf Sirat di ruang kerjanya, Senin (23/5/2016).

Kata Yusuf, keluarga pasien yang datang membesuk tersebut rata-rata berasal dari masyarakat kurang mampu. Kalaupun dipaksakan untuk menginap di hotel, jelas mereka tak mampu. Tapi jika hanya sekedar membayar uang listrik ataupun kebersihan mungkin mereka bisa. Maka dari itu, sudah menjadi kewajiban pemerintah memperhatikan kondisi ini.

Yusuf Sirat mengakui, kemampuan keuangan daerah saat ini, memang tak mungkin untuk penambahan bangunan fisik baru ataupun merenovasi bangunan fisik RSUD Karimun. Namun, jika wacana ini serius disikapi oleh pemerintah daerah, maka pembangunan rumah singgah itu bisa saja meminta anggaran ke Provinsi Kepri ataupun melalui APBN.

"Kalau dipaksakan membangun menggunakan dana APBD Karimun, dengan melihat kemampuan keuangan daerah saat ini jelas kita tak mampu. Tapi, kalau kita upayakan minta bantuan provinsi maupun pusat, saya yakin sekali baik provinsi maupun pusat bisa membantu Karimun," tutur politisi Partai Golkar ini.

Selain wacana pendirian rumah singgah di RSUD Karimun, Yusuf Sirat juga menekankan kepada manajemen RSUD Karimun agar lebih mandiri dalam mengelola anggaran sendiri, apalagi setelah status RSUD menjadi Badan Layanan Umum Daerah (BLUD). Selain itu, harus meningkatkan pelayanan kepada pasien.

"Sekarang ini, masih banyak pasien yang dirujuk ke Batam mapun Pekanbaru karena masih kurang peralatan medis di RSUD. Sebagai contoh, kita sudah punya dokter spesilais penyakit jantung, namun karena peralatan masih kurang, akhirnya pasien jantung dirujuk ke Batam ataupun Pekanbaru," tuturnya.

Menurutnya, dengan sudah dilengkapi semua peralatan medis dan didukung dengan peralatan medis yang baik di RSUD Karimun, maka diharapkan akan dapat meminimalisir jumlah pasien yang dirujuk ke daerah lain seperti Batam maupun Pekanbaru. Selain itu, tingkat kepercayaan masyarakat Karimun kepada RSUD juga makin meningkat.

Editor: Udin