BATAMTODAY.COM, Batam - Meningkatnya angka penderita HIV/AIDS di Batam disebapkan masih banyaknya tempat-tempat lokalisasi. Sebab komunitas yang sangat beresiko tinggi itu terus merajalela seperti wanita pekerja seks (PSK), panti pijat dan waria.

Kepala Kantor Wilayah Kementrian Agama (Kemenag) Provinsi Kepri, Marwin Jamal, mengatakan kebijakan penutupan tempat lokalisasi atau penyebaran penyakit berbahanya seharusnya dilakukan secepat mungkin oleh Pemerintah Daerah (Pemda).

"Karena kalau tidak diberantas, penderita akan terus bertambah. Di DKI dan Semarang bisa, kenapa Batam tidak bisa?," ujar Marwin kemarin di Sungaiharapan.

Seharusnya, tempat yang berbau zina itu ditutup dan diberikan solusi. Hal itu tergantung Pemda setempat. Kalau sesuai agama, pihaknya harus bersikap Amar Maruf Nahi Munkar.
 
"Kita harus bersikap Amar Maruf Nahi Munkar. Di tempat lokalisasi ada kita tempatkan penyuluh, tapi tidak merubah sikap para pelaku pekerja seks," tuturnya.

Tugas Kemenag kata Marwin harus membuat orang berbuat baik meskipun itu di tempat lokalisasi. Kedua melarang orang untuk mungkar, tapi ini harus dipadu dengan Pemda.

Kalau saya liat ini program pemberantasan tempat lokalisasi sangat gencar dilakukan Menteri Sosial. Ia berharap Batam ini bersih dari tempat-tempat maksiat.

"Ditutup dan diberikan jalan solusinya. Kalau pemerintah Batam menutup pasti masyarakat sangat mendukung. Kita juga sangat mendukung kebijakan itu," pungkasnya.

Editor: Udin