BATAMTODAY.COM, Tanjunguban - Terkait ditutupnya tambang pasir di Bintan yang menyebabkan pembangunan di Bintan terkendala. Bahkan, memicu pertumbuhan pengangguran. Membuat Wakil Bupati Bintan, Dalmasri Syam "curhat" ke Kapolda Kepri, Brigjen Sam Budigusdian.

Keluhan itu disampaikan Dalmasri pada acara Tatap Muka Kapolda Kepri dengan FKPD Bintan, tokoh masyarakat, tokoh agama, tokoh adat, TNI dan personil Polres Bintan, di Aula Kantor Bupati Bintan, selasa (26/4/2016).

"Kami berikan apresiasi kepada Kapolda beserta jajarannya yang telah melakukan kunjungan kerja di Bintan. Karena sejak ditutupnya tambang pasir, saat ini pembangunan banyak yang terhenti. Masyarakat sebagai bekerja di sektor tersebut, banyak yang menganggur, termasuk sopir. Kita memohon agar hal tersebut dipertimbangkan kembali dan bisa dibuka kembali," harap Dalmasri Syam.

Sementara itu, Brigjend Pol Sambudi Gusdian mengatakan, kunjungannya ke Bintan adalah program kerja untuk mensupport anggotanya dan bersiratillahmi dengan suluruh masyarakat.

"Masalah tambang pasir, karena sudah beralihnya kewenangan dari kabupaten ke provinsi. Namun karena untuk kepentingan pembangunan yang harus terus dilaksanakan. Serta semua pihak sudah mengetahui hal tersebut, Kapolda akan merekomendasikan serta akan menutup mata. Asal tidak dimanfaatkan oleh mafia," tegas Sambudi.

Sambudi menjelaskan, merekomendasikan kalau memang untuk pembangunan. Namun harus diatur dan tidak bisa semua diambil begitu saja tanpa kontrol. Bisa berjalan sambil menunggu proses prizinan dari provinsi.

"Jangan sampai diminta baik-baik tidak boleh, namun dicuri justru boleh. Karena pembangunan daerah harus tetap berjalan dan tidak boleh terhenti, untuk meningkatkan kesejahteraan rakyat," imbuhnya.

Dalam kesempatan tersebut, Kapolda Kepri juga menerima hibah satu unit mobil untuk kendaraan dinas anggota Polres serta sejumlah peralatan lainnya untuk menunjang kinerja Polri di Bintan.

Editor: Dardani