Lulus Verifikasi Dewan Pers No.126/DP-Terverifikasi/K/X/2017

Pembangunan Prasarana Air Bersih Desa Marok Kecil

Habiskan Anggaran Ratusan Juta, Proyek Tak Bermanfaat
Oleh : Ardi/Dodo
Sabtu | 20-08-2011 | 13:17 WIB
Proyek_PU_2007_marok_kecil.jpg Honda-Batam

Pembangunan prasarana air bersih Desa Marok Kecil yang tak pernah berfungsi dan terkesan mubazir.(foto: Juhari)

LINGGA, batamtoday - Proyek pembangunan prasarana air bersih dan air minum yang dilaksanakan di Desa Marok Kecil, Kecamatan Singkep sejak tahun 2007 saat proyek selesai dikerjakan sampai sekarang dengan menggunakan Dana Alokasi Khusus (DAK) tahun anggaran 2007, tidak pernah mengalir dan tidak berfungsi sama sekali.

Padahal proyek yang dikerjakan oleh CV. Nitya Permata dengan konsultan pengawas PT. Holistika Primagrahita tersebut telah menghabiskan biaya Rp298.768.000.

Dari pantauan batamtoday, kondisi bangunan dan lokasi sarana air bersih tersebut sangat tidak terurus dan dipenuhi semak belukar. Di lokasi itu terdapat dua bangunan utama dan sebuah sumur persegi sebagai sumber air. 

Bak utama penampungan air tidak berfungsi, hanya instalasinya yang nampak masih utuh, satu bangunan lain yang terletak di belakang bak utama juga tak terpakai dan pada dindingnya terdapat banyak coretan  dan tulisan dari warga sekitar yang mencoba protes dan mengkritik pemerintah melalui coretan dinding tersebut.

“Memubazirkan duit negara, menyakitkan hati rakyat kerena air tidak pernah jalan, rakyat marok kecil minta kembalikan”, demikian penggalan coretan yang terbaca pada dinding salah satu bangunan proyek air bersih yang disfungsi tersebut.

Basirun, ketua RT 01/RW 04 Desa Marok Kecil menyampaikan bahwa, memang benar sejak proyek ini diserahterimakan, instalasi air bersih ini tidak aktif dan belum berfungsi semestinya. Sehingga ketimbang tak terpakai, warga menggunakan mesin air tersebut untuk mesin pembangkit listrik setempat.

“Ini terkesan sangat mubazir dan merupakan investasi yang sia-sia. Kami minta pihak Dinas Pekerjaan Umum (PU) Lingga meninjau kembali dan mengaktifkan sarana air bersih tersebut,” harap Basirun kepada batamtoday, Sabtu, 20 Agustus 2011.

Sementara itu, saat dihubungi terpisah, M. Noer dari Komisi I DPRD Lingga yang juga mantan Kades Marok Kecil justru mengungkapkan rusaknya prasarana itu lantaran warga setempat yang tak bisa menjaga dan memelihara asset air bersih tersebut.

“Sarana air bersih tersebut bukan tak berfungsi tapi, warga yang tak bisa menjaga sehingga tak berfungsi”, ungkap Noer.

Noer mengatakan jika memang saat ini prasarana tersebut tak berfungsi, berarti ada yang tak beres. 

"Kita akan sampaikan dan koordinasikan dengan dinas Pekerjaan Umum untuk bisa diperbaiki” tegas Noer lagi.