Lulus Verifikasi Dewan Pers No.126/DP-Terverifikasi/K/X/2017

Danlantamal IV Canangkan Operasi Siluman Berantas Narkoba Lewat Jalur Laut

Tim WFQR Lantamal IV Tangkap Kapal Pembawa Narkoba
Oleh : Charles Sitompul
Jum'at | 08-04-2016 | 14:44 WIB
lantamal-tangkap-sabu-abk.jpg Honda-Batam
Anggota TNI AL saat menangkap ABK KM Anugrah Ilahi GT 5 yang membawa narkoba jenis sabu. (Foto: Dispen Lantamal IV Tanjungpinang)

BATAMTODAY.COM - Hasil analisa Tim Western Fleet Quick Response (WFQR) Lantamal IV dan laporan intelijen bahwa banyaknya narkoba masuk ke wilayah Indonesia melalui jalur laut khususnya perairan Kepulauan Riau saat ini menjadi perhatian khusus Komandan Lantamal IV Laksamana Pertama TNI S. Irawan. S.E.

Hal ini terbukti setelah Tim WFQR IV KAL Welang melaksanakan operasi di Selat Philip jarak 1,4 Nautical Mile dari Pulau Cula melaksanakan pemeriksaan KM Anugrah Ilahi GT 5 jenis kapal kargo kayu yang bertolak dari Tanjung Batu tujuan Batam ditemukan adanya alat penghisap narkoba jenis sabu dan obat yang belum diketahui jenisnya, Jumat (8/4/2016)

Kapal KM Anugrah Ilahi yang sarat dengan muatan kelapa saat ini dibawa ke Lanal Tanjung Balai Karimun karena disinyalir kapal tersebut membawa narkoba sehingga perlu diadakan pemeriksaan terhadap barang muatan kapal. 

Dari pemeriksaan  terdapat indikasi bahwa kapal tersebut bermuatan narkoba berdasarkan temuan berupa alat-alat hisap sabu dan beberapa obat yang belum diketahui jenisnya berada di dalam kapal KM Anugrah Ilahi yang dinahkodai oleh JM. Tim WFQR Lantamal IV juga menemukan beberapa ponsel beserta nomor ponsel pengedar.

Dari pengakuan sementara para anak buah kapal (ABK) mereka mengonsumsi narkoba. Berbekal barang bukti dan pengakuan para ABK, seluruh ABK Kapal KM Anugrah Illahi dipindakan ke KAL Welang dan selanjutnya Kapal KM Anugrah Ilahi dikawal menuju Pangkalan TNI AL Tanjung Balai Karimun guna pengembangan dan proses hukum lebih lanjut.

Pada kesempatan tersebut Danlantamal IV Laksamana Pertama S. Irawan, S.E. yang pernah menjabat sebagai Komandan Pasukan Khusus TNI AL Komando Pasukan Katak mengatakan akan menyekat perairan Kepri karena disinyalir 70 persen barang haram narkoba masuk melalui jalur laut, sementara di wilayah Kepri banyak pelabuhan-pelabuhan tikus yang luput dari pantauan aparat.

"Wilayah Kepulauan Riau sangat rawan terhadap peredaran barang-barang haram karena berbatasan langsung beberapa negara tetangga," tegas orang nomor satu di jajaran Lantamal IV tersebut, dalam siaran pers. Baca juga: Tim WFQR Lantamal IV Tanjungpinang Bekuk Perompak Kapal SV Posh Viking

"Presiden RI telah menyatakan bahwa Indonesia saat ini "darurat narkoba" sehingga tugas kita semua untuk menyelamatkan generasi muda bangsa Indonesia, oleh karena itu kita nyatakan perang terhadap narkoba dimana saat ini peredarannya sudah merambah kesemua golongan yang apabila dibiarkan maka ke depan nasib Bangsa Indonesia akan hancur tanpa arah dan bukan tidak mungkin bangsa kita akan dijajah oleh bangsa lain baik dari segi ekonomi, budaya maupun aspek kehidupan lainnya," tambahnya.

Ditegaskan Irawan bahwa pihaknya sudah membaca modus dan pola dari pengedar narkoba lewat laut dan sudah dipetakan, pola kaki tangan mereka tidak saling mengenal antara satu dengan yang lain sehingga apabila yang satu tertangkap yang lainya akan lolos karena jaringan mereka terputus. 

Selain itu tekadang narkoba dikirim menggunakan kapal besar yang tidak bisa merapat ke dermaga kecil sehingga mereka menurunkan paket narkoba yang telah dikemas sedemikian rupa dengan cara menyewa kapal-kapal kecil jenis pompong milik masyarakat untuk mengirimkan paket narkoba ke dermaga tentunya dengan diberi imbalan uang yang menggiurkan. 

Di dermaga sudah ada orang yang menunggu dengan menggunakan mobil jenis dan warna yang mencolok yang mudah dikenali oleh pengantar, mereka selalu menggunakan ponsel sebagai sarana komunikasi untuk memastikan bahwa paket narkoba telah diterima oleh sindikat mereka.

Editor: Dodo