Lulus Verifikasi Dewan Pers No.126/DP-Terverifikasi/K/X/2017

Dua WN Malaysia dan Satu Tekong TKI Sindikat Trafficking Ditangkap Polisi
Oleh : Charles Sitompul
Rabu | 06-04-2016 | 17:19 WIB
trafficking-pinang.jpg Honda-Batam
Para pelaku saat digiring polisi di Mapolres Tanjungpinang usai ditangkap. (Foto: Charles)

BATAMTODAY.COM, Tanjungpinang - Diduga menjadi pelaku perdagangan orang antar negara atau trafficking, dua warga Malaysia berinisial Ms alias Cp, bersama suaminya yang belum diketahui namanya serta Hm selaku tekong TKI ilegal di Tanjungpinang, ditangkap Polisi, Rabu (6/4/2016).

Penangkapan tiga Terduga sindikat trafficking dengan menggunakan paspor pelancong dan iming-iming untuk dipekerjakan di restoran Malaysia dan Singapura tanpa perusahaan pengerah TKI ini dilakukan atas laporan suami As, TKW korban yang sebelumnya telah dibawa dan dikirimkan Hm dan Ms alias Cp.

Suami As juga mengaku istrinya telah menjadi korban trafficking yang dilakukan oleh terduga Ms alias Cp ke salah satu perusahaan penyalur TKI bernama Perusahaan Gangga di Jalan Bunga Melati nomor 310, Taman Aman, Senai, Johor Baru, Malaysia. 

Selanjutnya, dari perusahaan penyalur Gangga di Malaysia itu, korban As kembali dijual kepada salah seorang majikan dengan harga 7.500 dolar Singapura dan dengan dana tersebut, As selanjutnya dipekerjakan dengan visa pelancong. 

As dapat kembali pulang ke Tanjungpinang, setelah melarikan diri dari rumah majikan yang membelinya, ke Konsulat Indonesia di Johor Baru, dan pada 1 April 2016 lalu dikembalikan ke Tanjungpinang. 

Dengan kembalinya korban dan selanjutnya melapor ke polisi, dan kemudian para terduga pelaku trafficking ini diamankan aparat Polsek Tanjungpinang Timur dan Buser Polres Tanjungpinang, ketika hendak mau memberangkatkan korban TKW yang mau dijualnya di Malaysia. 

Kapolsek Tanjungpinang Timur, AKP Wahyu Norman dan Kaur Bin Ops Satreskrim Polres Tanjungpinang, membenarkan penangkapan tersebut. Namun keduanya menolak untuk dimintai keterangan penanganan dengan alasan, masih dalam proses pengembangan dan mereka masih menjalani pemeriksaan intensif.

Selain memeriksa para pelaku, polisi juga memeriksa korban As dan Sr yang sebelumnya mengaku dikirim menggunakan paspor pelancong ke Malaysia. 

Editor: Dodo