Lulus Verifikasi Dewan Pers No.126/DP-Terverifikasi/K/X/2017

Ratusan Ribu Pohon Ganja di Aceh Dimusnahkan
Oleh : Redaksi
Sabtu | 02-04-2016 | 16:14 WIB
ganja by ap.jpg Honda-Batam
Pemusnahan ganja di Aceh dilakukan setelah lokasi dimonitor dengan menggunakan helikopter. (Sumber: AP)

BATAMTODAY.COM, Banda Aceh - Ratusan ribu pohon ganja di sekitar 189 hektar di lebih 20 titik di Aceh dimusnahkan dalam operasi di lokasi-lokasi yang sulit dijangkau, menurut pihak kepolisian.

Operasi penghancuran dilakukan daerah Lamteuba, Aceh Besar dan di daerah yang sulit dijangkau, menurut Ahmad Yani dari Brimob Aceh kepada BBC Indonesia.

Pemusnahan yang diikuti oleh Kapolri Badrodin Haiti itu dilakukan setelah sebelumnya dipantau penyebaran lokasinya melalui helikopter.

Langkah ini telah berulangkali dilakukan namun kembali ditanami warga sebagai mata pencaharian, tambah Ahmad Yani. 

Kapolri Badrodin menyatakan seperti dikutip sejumlah laporan, "narkoba menjadi ancaman serius bagi pemuda Aceh," dan ia berharap pemerintah dan masyarakat menjadi pengawas terhadap peredaran narkoba.

Badrodin juga mengatakan ditemukan sekitar 765.000 pohon ganja dari sekitar 189 hektar lahan atau setara dengan 570 ton ganja.

Ia juga mengatakan ladang 189 hektar di tiga kabupaten, Aceh Besar, Gayo Lues dan Nagan Raya, dapat dikonsumsi 100 juta orang lebih dengan asumsi sekitar satu orang menghisap lima gram ganja.

“Untuk sampai ke lokasi ladang ganja, kami harus berjalan kaki selama dua jam lebih dengan medan yang sangat berat, tanjakan curam dan banyak jurang. Luas ladang ganja di Lam Teba ini sangat luas, kami sudah mengetahui penyebaran lokasinya melalui pemantauan dari udara dengan menggunakan helikopter. Tapi sangat sulit mencapai lokasi melalui jalur darat," kata Ahmad Yani kepada wartawan BBC Indonesia Oki Budhi.

“Ladang ganja di sini itu ibaratnya sudah menjadi ladang mata pencaharian, karena lokasinya tersembunyi dan sulit dipantau. Pelaku yang belum tertangkap akan kembali menanam ganja setelah petugas meninggalkan lokasi."

Pemusnahan ganja ini mengundang sejumlah komentar di media sosial, antara lain yang mempertanyakan mengapa terdapat ganja di provinsi yang menegakkan syariat.

"Tanah suci ke-2 dan syariat Islam. Tapi ladang ganja terbesar Dunia," tulis akun atas nama Qiber Gea di Facebook dan Galang Rambu Anarchye menulis," katanya. "Serambi Mekah, tapi penuh ladang setan."

Komentar lain Mark Fauzi yang menyatakan, "Tidak semua kabupaten di provinsi Aceh memiliki ladang ganja, termasuk daerah saya Aceh Tengah. Ingat, para pelaku tidak saja berasal dari warga setempat, tetapi juga melibatkan mafia antar provinsi dan antar pulau." (Sumber: VOA Indonesia)

Editor: Dardani