Lulus Verifikasi Dewan Pers No.126/DP-Terverifikasi/K/X/2017

Diduga Dianiaya, Bayi Tiga Minggu Ini Tewas
Oleh : Harun Al Rasyid
Rabu | 30-03-2016 | 17:20 WIB
jasad-zahra.jpg Honda-Batam
Jenazah Zahra Anindita Syaqila, diduga menjadi korban penganiayaan ayahnya (Foto : BATAMTODAY.COM/Harun Al Rasyid)

BATAMTODAY.COM, Batam - Zahra Anindita Syaqila, bayi berjenis kelamin wanita yang baru memasuki usia 3 minggu tewas diduga dianiaya AI (21) ayah kandungnya dan St nenek kandungnya. Anak pasangan suami istri (pasturi) AI dan SA (19) ini tewas di Rumah Sakit Graha Hermine, Batuaji, Rabu (30/3/2016) sore.


Informasi yang didapat dari Farida, adik kandung St mengatakan, kejadian bermula ketika St warga rumah liar Kampung Harapan, Batuaji ingin menjemput cucunya di Punggur, Kecamatan Nongsa, rumah AI pada Jumat (25/3/2016). 

Sang nenek keberatan cucunya itu di bawa ke Punggur lantaran umurnya masih 3 minggu. Apalagi AI menantunya itu diketahui sering bercekcok dengan SA yang merupakan anak kandungnya St. 

Tidak hanya itu, umur kedua pasturi yang masih "setangkuk jagung" menjadi alasan tersendiri St ingin menjemput kembali Zahrah yang lahir di rumahnya. Sayang, niat baik St ditepis secara kasar oleh ayah korban dan bersikeras tidak mau melepaskan anaknya. 

"Karena tak mau jadinya saling tarik menarik bayi itu, Suaminya ngotot, neneknya juga sama, itulah awal penyebab meninggal dia," kata Farida saat ditemui BATAMTODAY.COM, di rumah duka, Rabu (30/3/2016). 

Sadisnya lagi, AI bahkan mengangkat kaki korban ke atas dan kepala di bawah seraya mengancam akan membuang buah hatinya itu. Tak pelak, akibat saling tarik-menarik ini membuat luka lebam di beberapa bagian tubuh bayi mungil ini. 

"Pas tarik-tarikan itu, ayahnya malah ngancam, mau dibuang bayi itu," kata Farida. 

Setelah terjadinya percekcokan itu, St langsung melarikan sang cucu ke Rumah Sakit Graha Hermin, Batuaji guna mendapatkan pertolongan. Sayang, beberapa hari menjalani pengobatan, nyawa bayi tak berdosa ini tak bisa diselamatkan. 

Hingga saat ini, jenazah Zahrah masih belum dikebumikan lantaran menunggu kedua orangtua dan nenenknya yang saling melaporkan ke Polresta Barelang, terkait kematian Zahra. 

Saling lapor ini diketahui, pihak orang tua korban tak terima kedatangan mereka tidak disambut oleh kakek dan nenek korban. Bahkan sempat terjadi percekcokan ketika orangtua datan melayat ke rumah duka. 

"Saling lapor, neneknya lapor masalah penganiayaan Zahra, bapaknya lapor karena pertengkaran di sini," terang Farida. 

Sementara itu, Ketua RW 03 Yanwardi mengatakan, tidak mengetahui secara pasti kejadian yang sebenarnya. Namun ia mengatakan, sejak jenazah korban dibawa ke rumah duka, keributan antara nenek dan ayah balita terus saja terjadi. 

"Kurang tahu masalahnya, mereka kan tak menetap disini. Sering pindah-pindah, tahunya pas dibawa ke polisi," kata Yanwardi. 

Editor: Dodo