Lulus Verifikasi Dewan Pers No.126/DP-Terverifikasi/K/X/2017

Amankan Perairan Kepri

Tim WFQR IV Sosialisasi dan Pressuring ke Masyarakat Pesisir
Oleh : Charles Sitompul
Senin | 21-03-2016 | 10:45 WIB
irwan.jpg Honda-Batam
Komandan Lantamal IV Laksamana Pertama TNI, S Irawan SE bersama jajaran (Foto : Dispen Lantamal IV)

BATAMTODAY.COM, Tanjungpinang - Setelah berhasil menekan tingkat kejahatan di wilayah perairan Kepulauan Riau, khususnya di Selat Malaka hingga pada titik nol, kini tugas Tim Western Fleet Quick Response (WFQR) IV, Lantamal IV Tanjungpinang selanjutnya adalah, melakukan sosialisasi dan pressuring serta pemberdayaan masyarakat pesisir.

Komandan Lantamal IV Laksamana Pertama TNI, S Irawan, SE mengatakan, sosialisasi dan pressuring serta pemberdayaan masyarakat pesisir melalui tim-I Kejahatan dan Kekerasan Laut (Jatanrasla) itu, dilangsungkan di Tanjung Batu serta dipimpin oleh Paurlid Sintel Lanal Tanjung Balai Karimun, Letda Laut (P) Panca,

Sedangkan maksud dan tujuan dilaksanakannya sosialisasi dan pressuring terhadap komunitas nelayan Tanjung Batu itu, untuk memberikan pemahaman hukum, batas wilayah, pelestarian lingkungan serta navigasi dan imbauan, untuk tidak melakukan kegiatan-kegiatan ilegal, seperti kejahatan dan kekerasan di laut.

Sebab hal itu katanya lagi, sangat merugikan kapal-kapal pengguna jalur laut, khususnya Selat Malaka. Bahkan kegiatan ilegal itu dapat mencoreng nama Bangsa Indonesia di mata dunia Internasional.

Tindakan selanjutnya yang dilakukan Tim-I Jatanrasla WFQR IV adalah mendata perahu-perahu pancung dan memberikan tanda cat khusus dan nomor pada lambung, untuk memudahkan identifikasi atau mengenal kepemilikan boat pancung tersebut.

Disinyalir, para pelaku tindak kejahatan di laut, khususnya di wilayah Kepulauan Riau, selalu menggunakan sarana boat pancung, untuk melakukan tindak kejahatan di laut.

Selanjutnya, tindakan yang sama dilakukan oleh tim-I Jatanrasla WFQR IV di Batam, yakni dengan turun membaur dengan masyarakat serta memberikan sosialisasi dan pressuring kepada tekong boat pancung di P Belakang Padang, terhadap 20 orang yang bertempat di dermaga boat pancung Sekupang Batam.

Disamping itu, Tim Jatanrasla WFQR IV juga mengadakan pendekatan kepada sejumlah tokoh masyarakat agar terus menjaga dan mempertahankan situasi perairan Kepri, khususnya Selat Malaka serta mengimbau kepada warganya agar tidak lagi turun ke laut, melakukan kegiatan kejahatan dan kegiatan ilegal lainnya.

Saat ini, Komandan Lantamal IV dan jajarannya sedang mencari pormulasi yang tepat dan bekerjasama dengan jajaran Pemerintah daerah setempat, yang ada di seluruh wilayah kepri, untuk memberdayakan masyarakat yang bermukim di pesisir. 

Tujuannya untuk meningkatkan tarap hidup mereka, agar mereka tidak turun ke laut melakukan kegiatan-kegiatan ilegal di laut, seperti kejahatan dan kekerasan di laut. Sebab menurutnya, hal ini merupakan tugas semua komponen stakeholder yang ada di Kepri, sehingga tidak ada kesenjangan ekonomi.

Editor : Udin