Lulus Verifikasi Dewan Pers No.126/DP-Terverifikasi/K/X/2017

Jelang HUT Kemerdekaan RI

Gedung Pemerintah Tak Berhias, Penjual Bendera Sepi Pembeli
Oleh : Hendra Zaimi/Dodo
Selasa | 16-08-2011 | 15:15 WIB
penjual-bendera-(3).gif Honda-Batam

Salah satu penjual bendera di kawasan Sekupang. (Foto: Roni Ginting)

BATAM, batamtoday - Besok tepat tanggal 17 Agustus 2011, seluruh masyarakat Indonesia merayakan Hari Ulang tahun (HUT) Kemerdekaan Republik Indonesia ke-66, termasuk warga Kota Batam. Namun hingga hari ini suasana kemeriahan menyambut "Tujuh Belas Agustusan" di Batam belum begitu terasa.

Apakah HUT RI ke-66 tahun ini yang bertepatan dengan pelaksanaan ibadah puasa Ramadhan 1432 Hijriah, sehingga membuat perhatian seluruh masyarakat tampak lebih memfokuskan untuk menjalankan ibadah puasa dan persiapan menjelang lebaran.

Pantauan batamtoday di beberapa lokasi pemerintahan maupun swasta, masih banyak gedung yang tidak memasang bendera merah putih, umbul-umbul dan atribut lain. Salah satunya gedung pemerintahan itu adalah gedung bersama milik Pemko Batam di Batam Centre.

Begitu juga dengan gedung swasta, gedung Bank Bukopin dan Bank BNI Batam Centre tidak tampak mengibarkan bendera. Kejadian serupa juga terlihat di Bank BII Jodoh. Sedangkan untuk warga yang tinggal di perumahan, masih banyak halaman rumah yang tidak memasang Sang Saka Merah Putih.

Cecep, seorang pedagang bendera di daerah Sei Panas mengatakan hingga hari ini masih sepi pembeli yang membeli bendera, umbul-umbul ataupun atribut lain  di tempatnya. Padahal lelaki asal Jawa Barat ini telah berjualan sejak dua minggu yang lalu.

"Perayaan proklamasi tahun ini sepi sekali, apa karena puasa dan mau lebaran ya? Penjualan saya tahun ini berkurang hampir 50 persen dibanding tahun kemarin," ujar Cecep kepada batamtoday, Selasa, 16 Agustus 2011.

Apakah suasana sepi ini dalam menghadapi perayaan HUT RI kali ini menandakan hilangnya rasa kebangsaan dan nasionalisme masyarakat? Atau karena lemahnya visi kepimpinan nasional, sehingga berdampak pada sikap masyarakat yang tak acuh, tak peduli lagi dengan nasionalisme? 

Patut menjadi sebuah perenungan, mengutip pendapat seorang pendiri negara ini yang menyebutkan agar bangsa ini 'Jangan Sekali-sekali Melupakan Sejarah'.