Lulus Verifikasi Dewan Pers No.126/DP-Terverifikasi/K/X/2017

Bulu Babi, Potensi Anambas yang Kaya Protein
Oleh : Fredy Silalahi
Sabtu | 12-03-2016 | 09:14 WIB
20160311_143458.jpg Honda-Batam
Inilah penampakan bulu babi atau landak laut. (Foto: Fredy Silalahi) 

BATAMTODAY.COM, Anambas - Jumlah hewan bulu babi (deadema) atau landak laut di Kabupaten Anambas terbilang banyak. Populasi hewan ini cukup melimpah di Anambas, khususnya pada terumbu karang yang dangkal, serta pada pondasi rumah yang berada di pesisir laut. 

Meski hewan berduri ini beracun, yang mengakibatkan demam bahkan kelumpuhan bila menginjaknya. Namun, bulu babi atau landak laut itu memiliki gonad yang mengandung protein tinggi.

Salah seorang warga Teluk Buluh, Tarempa Barat Kecamatan Siantan mengatakan, hewan tersebut juga bisa digunakan sebagai obat.

"Kalau orang sini menyabutnya bulu mata, hewan ini memang banyak ditemukan di pesisir Anambas. Hewan itu juga bisa digunakan sebagai obat stroke, karena bisa mengatur metabolisme, menurunkan kolesterol dan menurunkan gula darah," katanya, Jumat (11/3/2016).

Gunawan menambahkan, hewan tersebut dulunya sering dimanfaatkan masyarakat Anambas untuk membuat obat. Namun saat ini seiring berjalannya waktu dan tekhnologi yang semakin canggih, membuat masyarakat lupa akan hal itu.

"Orang tua dulu, bisa mengolah hewan itu jadi obat, kalau zaman sekarang mana ada yang bisa membuat resepnya," terangnya.

Tidak hanya kaya manfaat, hewan ini juga memiliki nilai jual tinggi. Sayangnya, masyarakat tidak mengikuti perkembangan. Hewan ini banyak dicari-cari, bahkan di luar negeri juga, seperti Jepang, Amerika dan Korea Selatan. Mereka rela mengimpornya. Bahkan ada juga yang mengembangkan budidaya hewan tersebut.

Saat dikonfirmasi, Defrian, Kepala Bidang Perikanan Budidaya Dinas Kelautan dan Perikanan (DKP) Anambas mengakui bahwa hewan tersebut terlihat banyak diperairan Anambas. Namun pihaknya hanya fokus pada program budidaya yang sedang berjalan.

"Hewan itu memang tersebar banyak disini,saya juga seing melihatnya. Namun kami masih fokus pada program yang sedang berjalan saat ini," jelasnya.

Defrian menjelaskan, pengembangan budidaya di Anambas yakni rumput laut,ikan dan kerang mutiara. Dari data yang diperoleh,terdapat 32 nelayan budidaya rumput laut,yakni di Desa Lidi Kecamatan Siantan Tengah terdiri 14,serta 18 tersebar di Desa Serat,Batu Belah Kecamatan Siantan Timur dan Desa Belibak Kecamatan Palmatak.

"Begitu juga untuk kerang mutiara. Saat ini memang masih pilot project. Ditargetkan, 2017 akhir atau 2018 ini sudah dapat dipanen. Untuk nelayan budidaya ikan, terdata 1.330 ‎nelayan dengan berbagai jenis ikan dengan mayoritas ikan kerapu," terangnya.

Defrian menambahkan pihaknya akan bisa menargetkan penambahan  keragaman komoditas budidaya.

"Kedepannya bisa lari ke sana, dalam kategori penambahan keragaman komoditas budidaya. Tapi kita coba secara perlahan," tutupnya.

Editor: Dardani