Lulus Verifikasi Dewan Pers No.126/DP-Terverifikasi/K/X/2017

Nelayan Kampung Rambutan Teluksebong Nyaris Tak Tersentuh Bantuan
Oleh : Harjo
Jum'at | 26-02-2016 | 08:11 WIB
20160222_105214.jpg Honda-Batam
Rumah nelayan di salah satu sudut kehidupan nelayan kampung Rambutan, Kecamatan Teluksebong (Foto : Harjo)

BATAMTODAY.COM, Tanjunguban - Puluhan nelayan kampung Rambutan kecamatan Teluksebong, Bintan dari tahun ke tahun hanya bisa berharap agar ada bantuan dari Pemerintah agar kehidupan nelayan di kampung ini, bisa lebih sejahtera. Namun sayangnya apa yang diharapkan itu justru belum bisa dirasakan oleh warga.

Walaupun dari program pemerintah untuk meningkatkan kehidupan nelayannya sangat besar gaungnya, tapi kenyataannya belum semua nelayan tersentuh bantuan terutama untuk Kampung Rambutan yang jumlah nelayannya mencapai puluhan Kepala Keluarga (KK).

Ketua RT Kampung Rambutan, Salim kepada BATAMTODAY.COM di Tanjunguban, Kamis (25/2/2016) menyampaikan, dirinya bersama warga lain sampai sejauh ini hanya sebatas mendengar bahwa nelayan lainnya yang ada di Bintan, sebagian mendapatkan bantuan dari Pemerintah. Namun bantuan tersebut belum sampai ke kampung mereka.

"Kalau masalah bantuan, sejak saya belum menjadi RT memang belum pernah mendapatkan bantuan yang sifatnya memang benar-benar bermanfaat bagi nelayan. Kalaupun pernah, ada bantuan berupa jaring bubu ketam yang jumlahnya hanya 8 buah. Itupun hanya untuk empat orang nelayan. Dengan bantuan itu tidak memberikan manfaat yang berarti," terangnya.

Salim juga merasa heran, mengapa kampungnya itu sulit terjangkau bantuan. Padahal,di kampung sebelah, bantuan untuk nelayan seperti pompong dan alat tangkap, kerap mereka dapatkan.

"Kami hanya mengelus dada, saat nelayanlain mendapat bantuan. Jangankan sebagian, ini justru menyeluruh belum ada yang mendapatkan bantuan," keluhnya.

Belum lagi agenda tahunan disetiap musim utara, nelayan yang ada di kampung ini selalu menerima kiriman limbah berupa minyak hitam yang serta merta merusak alat tangkap mereka. Artinya, saat musim angin utara tiba, selain nelayan susah melaut, alat tangkap milik nelayanpun terancam rusak.

"Kalau sudah terkena minyak hitam, otomatis alat tangkap berupa jaring dan sejenisnya sudah tidak bisa dipakai. Jadi kalau Pemerintah memberikan bantuan kepada nelayan dan sebaliknya nelayan berharap itu, tentunya bukan sesuatu yang berlebihan. Semoga hal ini menjadi sebuah catatan bagi Pemerintah dan nelayan kampung ini kedepan bisa setara dengan nelayan lainnya," harap Salim yang diamini oleh sejumlah warga lainnya.

Mantan Ketua RT Kampung Nelayan lainnya, Usman mengaku sudah menyampaikan harapan para nelayan Kampung Rambutan untuk mendapatkan bantuan, agar bisa berkembang dan maju serta memiliki alat tangkap ikan yang lebih baik lagi.

"Saat saya menjadi RT, juga sudah disampaikan serta diusulkan agar nelayan di kampung ini mendapatkan  bantuan serta uluran tangan Pemerintah. Agar nelayan bersama keluarganya bisa hidup lebih layak dan sejajar dengan masyarakat lainnya baik dari segi ekonomi dan pendidikan untuk anak-anaknya.Namun sampai sekarang belum juga terealisasi," ujarnya menimpali.

Editor: Udin