Lulus Verifikasi Dewan Pers No.126/DP-Terverifikasi/K/X/2017

Offshore Banking Akan Hadir di Batam
Oleh : sumantri/ sn
Jum'at | 12-08-2011 | 09:18 WIB
Seminar_Offshore_Banking.jpg Honda-Batam

Seminar Offshore Banking yang digelar Bank Indonesia Batam Awal Agustus 2011

BATAM, batamtoday - Karena letaknya yang strategis, Kota Batam akan dijadikan pilot project dari implementasi "Offshore Banking" dalam dua tahun mendatang. Menurut beberapa pakar ekonomi nasional,  Batam membutuhkan offshore banking sebagai suatu sistem perbankan modern, untuk mendukung pelaksanaan Kawasan Perdagangan Bebas dan Pelabuhan Bebas.

Kepala Management Research Centre Fakultas Ekonomi Universitas Indonesia Rofikoh Rokhim, melalui komunikasi data, kepada batamtoday, Jumat 12 Agustus 2011, mengungkapkan, untuk lebih meningkatkan volume investasi, khususnya ke Batam, offshore banking sangat dibutuhkan keberadaannya. Alasannya terutama karena Batam sangat memenuhi syarat sebagai wilayah dimana sistem offshore banking dapat diterapkan.

"Selain aspek geografis, Batam juga memiliki fundamental industri dan perdagangan dengan skala global dan daerah yang dilalui jalur trans[portasi laut internasional seperti selat Malaka, sehingga perlu mendapatr dukungan penuh dari pemerintah untuk menghasilkan efek finansial yang massif," papar Rofikoh Rohim.

Selain dukungan, lanjut Rofikoh, yang dibutuhkan Batam tinggal satu yaitu buffer finansial, yang diharapkan akan merangsang investasi agar tumbuh signifikan.

"Tendensi perekonokian di era global saat ini, offshore banking amat diperlukan perusahaan asing yang hendak menanamkan modalnya. Keuntungan sistem perbankan yang banyak digunakan oleh bank-bank di negara Swiss ini antara lain adalah kerahasiaannya yang sangat terjamin, rendahnya potongan pajak dan keleluasaan arus dari dalam dan keluar negeri maupun sebaliknya, sehingga dukungan regulasi yang kuat sangat diperlukan agar tidak disalahgunakan untguk kegiatan negatif," terang Rofikoh.

Dil ain pihak, Harry Azhar Azis, wakil komisi IV DPR RI, dalam sebuah seminar perbankan yang diselenggarakan oleh Bank Indonesia Batam, awal Agustus 2011 mengatakan, sistem "Offshore Banking" cocok untuk diimplementasikan dan dikembangkan di Batam.

"Bahkan, offshore banking secara tidak langsung telah dipratekan di Batam melalui investor asing yang menyimpan asetnya di bank-bank di Singapura. Status FTZ yang dimiliki Batam sangat relevan dengan sistem offshore banking," tutur Harry Azhar Azis kepada batamtoday.

Offshore banking menurut Harry, memiliki potensi besar untuk berkembang dan mengimbas pertumbuhan ekonomi sektoral. Dari seluruh wilayah yang memiliki status khusus seperti Batam dengan FTZ-nya, offshore banking hanya cocok dikembangkan di Batam.

"Paradigma offshore banking dalam dunia perbankan internasional telah merubah sistem ini menjadi positif dan tidak lagi dihantui oleh kecemasan akan penyalahgunaan dalam bentuk money laundy (Pencucian uang) dan jalur lalulintas dana terorisme, karena kini sistem offshore banking lebih didukung oleh pondasi kuat dalam bentuk regulasi skala global dan sektoral," imbuh Harry.

Saat ini, kata Harry DPR RI sedang mengkaji regulasi yang nantinya akan menjadi payung hukum bagi sistem perbankan global ini. Ditargetkan pemerintah dan DPR bisa merealisasikan sistem offshore banking, paling lama dua tahun dari sekarang.