Lulus Verifikasi Dewan Pers No.126/DP-Terverifikasi/K/X/2017

Ricuh Antar Pedagang Warnai Hari Pertama Operasional Pasar Dabo
Oleh : Nur Jali
Jum'at | 12-02-2016 | 12:09 WIB
ricuh-pasar-dabo.jpg Honda-Batam
Seorang pedagang yang berjualan di luar Pasar Dabo terlibat perdebatan dengan pedagang lainnya. (Foto: Nur Jali)

BATAMTODAY.COM, Dabosingkep - Baru satu hari beroperasi, pedagang Pasar Dabosingkep nyaris ricuh antar sesama pedagang. Hal ini dipicu karena masih ada pedagang yang berjualan di luar lokasi pasar, hal ini menurut pedagang lainnya merupakan tindakan yang melanggar kesepakatan.

Salah satu pedagang, Junaidi mengatakan keributan itu dipicu karena lambannya penanganan aparat setempat yang berjaga di lokasi tersebut. Padahal sebelumnya, pedagang sudah melaporkan ke pihak pengelola namun tidak direspons oleh petugas yang berjaga di lokasi tersebut, sehingga pedagang mengambil inisiatif sendiri dengan menertibkan pedagang yang berada di luar.

"Sebenarnya kami pedagang di dalam ini tidak perlu keluar dan ribut dengan pedagang yang di luar kalau saja Satpol PP yang ada di lokasi bisa bertindak lebih dulu. Sudah kita laporkan tapi masih saja diam semacam takut-takut," kata Junaidi, Jumat (12/01/16) menceritakan penyebab kericuhan tersebut terjadi.

Akibatnya para pedagang ini kecewa dengan sikap lambat petugas setempat, sehingga mereka mengambil tindakan sendiri dengan mengusir pedagang yang masih membandel untuk berjualan di luar lokasi bangunan yang telah disiapkan.

"Kami usir, kalau mereka tidak mau kami akan membongkar sendiri, tapi ini cukup sekali kami tidak ingin membuat keributan sesama pedagang, kalau ini masih saja terjadi kami berjanji akan keluar bersama-sama dari lokasi pasar dan berjualan di pinggir jalan juga," kata Junaidi.

Sementara itu, Noto selaku komandan pleton Satpol PP yang berjaga di lokasi pasar mengungkapkan pihaknya saat itu memang berjaga namun tindakan yang dilakukan oleh Satpol PP harus sesuai prosedur yaitu perintah dari atasan mereka baik itu secara lisan maupun tertulis.

"Kami ini bergerak berdasarkan instruksi pimpinan, ada SPT (Surat Perintah Tugas) dari pimpinan, kalau tidak kami tidak berani nanti siapa yang bertanggung jawab," jelas Noto.

Sementara itu, Kasi Perdagangan Disperindagkop Kabupaten Lingga Raswin mengatakan, pihaknya sudah mengoodinasikan kepada para pedagang jauh sebelum pedagang pindah ke pasar baru. Tapi para pedagang ini masih saja membangkang hingga akhirnya mereka tidak kebagian tempat, karena berjualan di lokasi yang bukan ditetapkan oleh pemerintah.

"Tapi walau bagaimanapun kami tetap upayakan agar mereka bisa berjualan di dalam, untuk sementara ini masih ada tempat kosong mereka boleh berjualan di dalam, tapi kalau di luar kita maunya sama-sama baik dan sama-sama adil," terang Raswin.

Editor: Dodo