Lingga Harus Punya 3 M untuk Membentuk Pengadilan Sendiri

Lingga Harus Punya 3 M untuk Membentuk Pengadilan Sendiri

Oleh : Nurjali

Rabu | 20-01-2016 | 14:47 WIB

Ketua Pengadilan Negeri Tanjungpinang, Jupriyadi. (Foto: Nur Jali)

BATAMTODAY.COM, Dabosingkep - Kepala Pengadilan Negeri (PN) Tanjungpinang yang membawahi Tanjungpinang, Bintan dan Lingga, Jupriyadi, mengatakan, untuk membentuk PN di Kabupaten Lingga, harus ada 3 M yaitu Main, Money and Maintenance.

Demikian ungkap Jupriyadi saat tiba di Bandara Dabosingkep, Rabu, (20/1/2016). "Harus punya 3 M untuk bisa membangun Pengadilan Negeri sendiri di Lingga itu, yaitu lokasi tempat atau infrastruktur, keuangan dan tenaga teknis. Sementara untuk PN di Tanjung pinang sendiri saat ini masih banyak kekurangan," kata Jupriyadi.

Kunjungan Jupriyadi ke Kabupaten Lingga ini dimaksudkan untuk mengecek langsung keberadaan tempat sidang yang ada di Dabosingkep.

"Saya sudah enam bulan di Kepri tapi belum berkunjung ke sini. Jadi kebetulan hari ini ada sidang jadi sempatkan untuk berkunjung kesini," ungkapnya.

Jupriyadi menambahkan, semua kasus dapat disidangkan di pengadilan ini, namun untuk kasus-kasus tertentu seperti kasus korupsi harus memiliki beberapa fasilitas seperti pengadilan Tipikor, dan pengadilan adhoc. Sehingga untuk kasus tersebut hanya bisa dilaksanakan di Tanjungpinang.

"Untuk kasus korupsi sebenarnya bisa, tapi kembali lagi harus ada 3 M tadi, main, money and maintenance, untuk saat ini fasilitas tersebut hanya ada di pengadilan negeri tanjung pinang," jelasnya.

Selain itu, untuk kasus-kasus pidana yang umum di Lingga saat ini juga tidak terlalu banyak yang disidangkan. Dalam 1 bulan hanya sekitar 4 atau 5 kasus yang disidangkan sehingga pengadilan zitting plaats masih efektif dilakukan di sini. Hanya untuk rehab gedung akan diupayakan lebih baik nantinya.

"Kasus yang disidangkan juga tidak terlalu banyak jadi kita masih akan tetap menggunakan tempat sidang Zitting plaats ini, untuk beberapa tahun kedepan sampai benar siap dari 3 sisi tadi," jelasnya.

Editor: Dardani