Lulus Verifikasi Dewan Pers No.126/DP-Terverifikasi/K/X/2017

Menelisik Perekrutan Gafatar di Kampus Batam
Oleh : Harun Al Rasyid, Irwan Hirzal
Rabu | 20-01-2016 | 08:00 WIB
rakernas_gafatar.jpg Honda-Batam
Salah satu kegiatan Gafatar tahun lalu. (Foto: Dok Batamtoday.com)

GAFATAR, sebagai sebuah gerakan, jaringan mereka tak pernah berhenti bergerak. Terutama, bergerak merekrut anggota baru. Bagaimana pola perekrutan jaringan Gafatar, Gerakan Fajar Nusantara, di Batam? Berikut investigasi wartawan BATAMTODAY.COM, Harun Al Rasyid dan Irwan Hirzal, menelisik pola prekrutan mereka di kampus di Batam. 


Kampus, selalu saja menjadi target semua kelompok pergerakan. Mulai dari kelompok yang berbasis politik, dakwah sampai dengan kelompok radikal. Kampus ibarat supermarket. Karena di kampus, mereka bebas memilih target yang akan mereka rekrut, sesuai dengan kebutuhan internal organisasi. 

Di Batam, para perekrut anggota baru Gafatar, juga berburu targetnya di sejumlah kampus di Batam. Mereka bergerak ke kampus-kampus dalam kelompok kecil, 2-3 orang. Berpenampilan sebagaimana layaknya mahasiswa, mereka bebaur. Ini adalah langkah awal mereka untuk menentukan target. 

"Mereka biasa bertiga, mencari mahasiswi yang berjilbab panjang dan mahasiswi yang mudah dipengaruhi," ungkap sumber BATAMTODAY.COM, seorang mahasiswi di sebuah universitas di Batam yang pernah beberapakali coba direkrut. 

Pola perekrutan mereka jauh dari kekerasan. Karena Gafatar memang tidak "jualan" radikalisme dan kekerasan. Mereka menjual kelembutan, kehidupan sosial dan masa depan Indonesia yang gemilang di bawah bendera Gafatar. Lalu, doktrin itu mereka buktikan dengan kegiatan nyata berupa bakti sosial, donor darah dan sebagainya. 

Sementara itu, diantara mahasiswi yang juga pernah didekati oleh tim perekrut Gafatar itu adalah  Zefny Nelly, mahasiswi Universitas Riau Kepulauan (Unrika) Batam. Kepada BATAMTODAY.COM, mahasiswa semester akhir itu mengaku, beberapa kali dirinya didekati teman sesama mahasiswa. 

"Memang ada yang nyamperin, mereka nyari anggota. Ada lebih dari tiga kali nyamperin terus mengajak ikut Gafatar," ujar Zefny, Senin (18/1/2016). Untungnya, mahasiswi cantik ini memilih untuk mengacuhkan rayuan para perekrut Gafatar itu. Baca: Zefny Pernah Direkrut Gafatar di Kampus Unrika Batam

Saat ini, setelah disorot, jaringan Gafatar di Batam, tiarap. Seperti diungkapkan Zulkifli Aka, Kepala Kantor Kementrian Agama (Kemenag) Kota Batam. Mereka sudah menghilang dan sebagian lagi sudah bertaubat, sebelum ditangkap. "Kita tidak tahu ke mana mereka sekarang. Tapi informasi petugas kita mereka masih ada di Batam, namun programnya sudah senyap," ujar Zulkifli Aka kepada BATAMTODAY.COM, Senin (18/1/2016).

Padahal November 2015 lalu, Gafatar yang jelas dilarang pemerintah itu, masih sempat melakukan kegiatan donor darah di Batam. Bahkan, Kemanag Batam pun diundang dalam acara tersebut.

"Pendiri Gafatar di Batam itu bernama Andi Dahlan, yang berdomisili di Tanjung Sengkuang. Kita masih menempatkan petugas untuk mengecek langsung kegiatan apa yang dilakukannya saat ini. Namun  mereka sekarang itu sudah menghilang, tapi masih ada di Batam," katanya lagi.

Untuk mencegah dan memberantas ajaran dan aliran sesat di kota Batam, agar masyarakat tidak terjerumus ke ajaran tersebut, kata Zulkifli Aka, pihaknya dengan Pemko Batam sudah membuat tim khusus guna menindak dan memberantas ajaran yang dilarang Allah.

Meski demikian, Zefny tidak dilepaskan begitu saja, masih terus dipantau didekati. Siapa tahu ada momen dirinya berubah pikiran dan mau bergabung. "Saya sudah tahu maksdunya, langsung saya pergi. Pura-pura ke kantin, ke kamar mandi. Terus teman-teman ngasi kode dari jauh. Jangan dilayani, jangan dilayani, karena teman-teman sudah pada tahu," ungkap Zefny lagi

Menghadapi pergerakan kelompok yang jelas-jelas menyimpang dari sisi syariat Islam dan memiliki agenda besar mengganti dasar negara Indonesia itu. Maka, Komisi Fatwa MUI (Majelis Ulama Indonesia) Provinsi Kepri terus melakukan langkah untuk menghadang penyebaran doktrin sesat Gafatar (Gerakan Fajar Nusatara). 

Komisi Fatwa MUI Provinsi Kepri, Ustadz Bakhtiar Muhammad Rum, MA kepada BATAMTODAY.COM mengatakan, ada 10 kesesatan yang terus menerus diajarkan dalam doktrin Gafatar itu. "Kita tidak biarkan, kita terus koordinasi dengan berbagai pihak, termasuk MUI Batam," ujarnya.

Diantara kesesatan doktrin Gafatar itu, tambah ustadz muda itu adalah, mengubah syadahat. Ini adalah kesesatan mendasar yang tidak dapat diampuni. Karena syahadat umat Islam di seluruh dunia itu sama, tapi di kelompok Gafatar ini diganti menjadi : Asyahadu Allaa Ilaaha Illawwohi, Wa Asyhadu Anna Al Masiih Nabiyullah. Artinya : Aku bersaksi bahwa tiada tuhan selain Allah, dan aku bersaksi bahwa al Masih adalah nabi Allah. 

Kemudian, kesesatan lain doktrin Gafatar adalah tidak ada kewajiban bagi umat Islam untuk menjalankan sholat lima waktu, cukup diganti dengan sholat malam. "Alasannya, karena umat Islam saat ini seperti masih dalam tahap periode dakwah Nabi Muhammad di Madinah dulu," papar Ustadz Bakhtiar Muhammad Rum. 

Tidak hanya sholawatnya saja yang berganti-ganti, nama organisasinya juga fleksibel. Sebelum bernama Gafatar, namanya adalah Al Qiyadah Al Islamiyah. Dan nama ini pun juga perubahan dari nama sebelumnya, Komunikasi Millah Abraham (KOMAR). 

Saat ini, masih kata Komisi Fatwa MUI Kepri itu, telah terjadi eksodus pengikut Gafatar dari berbagai daerah di Indonesia menuju Kalimantan Barat. Di sana, Gafatar telah memiliki laha seluar 5 ribu hektar. "Mereka akan mendirikan negara di sana yang diberi nama Negara Karunia Tuhan," tutupnya. 

Editor: Dardani