Lulus Verifikasi Dewan Pers No.126/DP-Terverifikasi/K/X/2017

Ade Komarudin Dilantik sebagai Ketua DPR
Oleh : Surya
Senin | 11-01-2016 | 16:14 WIB
Akom.jpg Honda-Batam
Ade Komaruddin

BATAMTODAY.COM, Jakarta - Rapat Paripurna DPR secara resmi melantik politis Partai kubu Aburizal Bakrie Golkar Ade Komarudin menjadi Ketua DPR menggantikan Setya Novanto berdasarkan rekomendasi putusan Badan Musyawarah DPR, Senin (11/1/2016).


Pelantikan tetap dilakukan meski mendapatkan protes dan interupsi dari sejumlah anggota DPR yang hadir.

Saat memimpin sidang, Plt Ketua DPR RI Fahri Hamzah tak menghiraukan protes tersebut dan tetap mengetuk palu memutuskan memulai agenda pelantikan. "Kita putuskan untuk melantik ketua DPR yang baru sekarang," kata Fahri sambil mengetuk palu.

Pelantikan kemudian dimulai. Proses pelantikan dipimpin Ketua Mahkamah Agung Muhammad Hatta Ali dengan disaksikan oleh Plt Ketua DPR Fadli Zon dan tiga wakil ketua DPR lainnya.

Setelah itu, Fadli Zon langsung menyerahkan palu pimpinan kepada Ade Komarudin. Ade kemudian dipersilahkan duduk di kursi pimpinan DPR dan memberikan pidato di podium.

Pelantikan Ade Komarudin sebagai Ketua DPR ini diprotes karena Partai Golkar saat ini dianggap tak memiliki legalitas kepengurusan.

Kubu Agung Laksono juga mengajukan Agus Gumiwang Kartasasmita sebagai Ketua DPR, menggantikan Setya Novanto.

Salah satunya anggota Fraksi Golkar pendukung Agung Laksono, Dave Laksono. Menurut dia, pelantikan itu tidak demokratis lantaran selama ini surat yang diajukan pengurus Fraksi Golkar hasil Munas Jakarta yang mengajukan nama Agus Gumiwang sebagai pengganti Setya Novanto tidak pernah dibahas.

"Padahal, kami telah memiliki bukti surat diterima dari sekretariat," kata Dave.

Namun, rapat Badan Musyawarah yang diikuti pimpinan DPR dan pimpinan fraksi memutuskan Ade tetap dilantik.

Interupsi di paripurna tak hanya datang dari kubu Agung, tapi juga sejumlah anggota DPR dari Fraksi lainnya, seperti Johnny G Platte dari Fraksi Nasdem dan Ruhut Sitompul dari Fraksi Demokrat.

Ruhut sampai maju ke podium untuk menyampaikan interupsinya, tetapi tetap tak diakomodasi oleh pimpinan DPR.

Setelah interupsi berakhir, pimpinan DPR akhirnya tetap memutuskan untuk melantik Ade. Dalam pelantikan itu, Novanto tidak terlihat hadir untuk menyaksikannya.

Ade pun sempat menyampaikan pidato di hadapan anggota DPR yang hadir di dalam ruang rapat paripurna. 
Dalam pidatonya, Ade mengingatkan jika kinerja legislasi DPR tahun 2015 belum maksimal.

"Hanya ada tiga UU yang dihasilkan dan UU kumulatif terbuka sebanyak 14 UU. Tentu harus ada evaluasi agar ke depan kita lebih produktif lagi," kata dia.

Pada akhir pidatonya, Wakil Ketua Umum Partai Golkar hasil Munas Bali itu mengucapkan terima kasih kepada Novanto.

Menurut dia, banyak keberhasilan yang telah dihasilkan DPR di bawah kepemimpinannya. "Terakhir, tentu kita semua patut berterima kasih atas jasa selaku Ketua DPR lalu, Setya Novanto," kata dia.

Ade Komaruddin diangkat sebagai Ketua DPR karena Setya Novanto sebelumnya mengundurkan diri sebagai Ketua DPR setelah terjerat kasus dugaan pencatutan nama Presiden Joko Widodo-Wapres Jusuf Kalla. Novanto kemudian menjabat Ketua Fraksi Golkar di DPR.

Editor: Surya