Lulus Verifikasi Dewan Pers No.126/DP-Terverifikasi/K/X/2017

Fahri Hamzah Sebut Ada Elit PKS yang Gatal Memintanya Agar Mundur
Oleh : Surya
Senin | 11-01-2016 | 11:07 WIB
fahri-hamzah-pks.jpg Honda-Batam
Wakil Ketua DPR Fahri Hamzah

BATAMTODAY.COM, Jakarta-Wakil Ketua DPR, RI Fahri Hamzah, santer diberitakan tengah didesak mundur dari posisinya di parlemen. 


Desakan itu muncul dari internal Partai Keadilan Sejahtera (PKS) pimpinan Sohibul Iman selaku Presiden PKS, tempat Fahri bernaung. Desakan antara lain disampaikan Ketua Majelis Syuro PKS Salim Segaf Al-Jufri.

Disamping itu, juga akan ada evaluasi dari Badan Penegak Disiplin Organisasi (BPDO) PKS terhadap Fahri terkait dukungannya kepada Setya Novanto yang terbelit skandal Freeport. Sementara Fahri menilai BPDO tidak berwenang melakukan evaluasi.

"Dalam AD/ART PKS tidak ada tugas daripada BPDO untuk mengevaluasi. BPDO hanya bertugas menerima laporan apabila ada kader yang dilaporkan masyarakat terkait tindakannya sebagai kader," kata Fahri di Jakarta, Senin (11/1/2016).

Fahri menegaskan, evaluasi seperti itu seharusnya tidak ada. Menurutnya yang ada hanyalah proses etik di internal. Ia sendiri menyayangkan jika ada petinggi PKS yang mengatakan akan ada evaluasi BPDO.

"Apalagi dia mengatakan BPDO melakukan evaluasi, padahal itu bukan merupakan tugas BPDO. Jadi seoalah-olah memang ada orang mulai agak gatal-gatal ingin ganggu saya, padahal tidak ada pintunya," ujar Fahri.

Fahri Hamzah, juga menegaskan tak pernah ada satupun kader PKS yang mendesak dia mundur dari kursi Wakil Ketua DPR. 

Namun dia mengungkap Ketua Majelis Syuro PKS yang baru Salim Segaf Al-Jufri pernah mengutarakan permintaan itu kepada dirinya.

Namun permintaan Salim Segaf bagi Fahri bersifat pribadi. Karena itu Fahri menjawab permintaan itu secara pribadi pula. Fahri menyatakan belum pernah mendapatkan surat tertulis dari partainya untuk mengundurkan diri dari jabatan Wakil Ketua DPR.

"Terkait permintaan mundur dari kader dan simpatisan, perlu saya jelaskan bahwa saya belum pernah menerima selembar surat apapun dari kader  PKS yang meminta saya mengundurkan diri. Hanya memang pernah ada pembicaraan pribadi dengan Ketua Majelis Syuro PKS.  Namun karena permintaan itu bersifat pribadi – bukan keputusan lembaga atau institusi partai - maka saya juga telah memberikan tanggapan secara pribadi pula. Terkait hal ini, saya akan menjelaskan secara lengkap pada kesempatan yang lain," kata Fahri 

Belum tentu diganti
Sementara itu, Wakil Ketua Majelis Syuro PKS Salim Hidayat Nur Wahid enggan menanggapi permintaan mundur Fahri Hamzah oleh Segaf Al Jufri , Ketua Majelis Syuro PKS agar untuk mundur dari jabatan Wakil Ketua DPR. 

Hidayat mengatakan, enyatakan urusan desakan mundur terhadap Fahri dari kursi Wakil Ketua DPR adalah urusan internal partainya.

"Maka biarlah diselesaikan di internal partai kami," kata Hidayat.

Persoalan internal PKS, menurut Hidayat, akan dirembug di internal. PKS mempunyai mekanisme yang baku untuk menyelesaikan hal ini. Soal pengganti Fahri, dia menyatakan hal itu belum selesai dibahas.

"Termasuk apa memang ada pergantian atau tidak ada pergantian, semua itu bagian dari proses yang belum selesai ujungnya," katanya.

Kader PKS, termasuk Fahri, harus melaksanakan apa yang menjadi proses internal partai. Pembicaraan terkait desakan mundur itu juga merupakan proses internal partai.

"Semua proses di internal semestinya memang semuanya melaksanakan apa yang menjadi mekanisme partai," katanyaa.

Sementara itu, Wasekjen PKS, Mardani Ali Sera, tidak menampik partainya tengah melakukan evaluasi terhadap kadernya, tidak terkecuali Fahri.

Namun Mardani mengatakan evaluasi itu dilakukan tidak hanya pada Fahri saja, melainkan juga kepada kader-kadernya yang lain.

"Yang jelas tidak hanya kepada Fahri Hamzah, semua kader PKS yang asa di DPR orang-perorang sedang dilakukan evaluasi dari kita," kata Mardani.

Editor : Surya