Lulus Verifikasi Dewan Pers No.126/DP-Terverifikasi/K/X/2017

Mengintip Keseriusan Papua Sambut Duta Olahraga 2020
Oleh : saibansah dardani
Selasa | 29-12-2015 | 10:13 WIB
P_20151212_165121.jpg Honda-Batam
Aziz Matdoan, Humas PB PON XX, Tahun 2020. (Foto: Saibansah)

BATAMTODAY.COM, Ambon - Sore itu, 12 Desember 2015 lalu di Gedung Baileo Ambon Maluku, Aziz Matdoan begitu energik memaparkan keseriusan pemerintah daerahnya dalam menjadi tuan rumah Pekan Olahraga Nasional (PON) XX, tahun 2020 mendatang. Tidak tanggung-tanggung, Rp11 triliun sudah dianggarkan untuk menyambut para duta olahraga itu. "Itu pun kemungkinan masih kurang," tegasnya. 

Seusai menyampaikan paparannya kepada para delegasi Rakernas (Rapat Kerja Nasional) SIWO (Seksi Wartawan Olahraga) di Ambon itu, Humas Pengurus Besar (PB) PON 2020 yang juga Humas KONI Papua itu dengan ramah berbincang dengan wartawan BATAMTODAY.COM, Saibansah Dardani.

"Anggaran Rp11 triliun itu kami anggarkan tahun ini, kita tidak tahu berapa angka inflasi dan nilai tukar dolar pada tahun 2020 mendatang," ungkap pria yang telah akrab dengan para wartawan olahraga nasional itu. 

Untuk membangun sarana dan prasarana PON XX tahun 2020 di Papua itu dibutuhkan dana Rp8,6 trilun. Dana itu baru sebatas membangun venue, lapangan olahraga saja dan membeli peralatan, belum termasuk anggaran penyediaan sarana pendukung lainnya. Dana itu bersumber dari APBD dan APBN. Kalau hanya APBD tentu tidak cukup, jadi harus ada sumber dana lain dari APBN.

Untungnya, Papua punya tambang emas. Meskipun kini dikuasai Amerika Serikat dan kroninya di Indonesia. Namun, untuk PON 2020 itu, PT. Freeport telah membangun satu stadiun di Timika yang rampung dibangun dalam waktu satu tahun. "Freeport sumbang satu stadiun," ungkap Aziz Matdoan. 

Yang "menarik" dari PON di Papua itu, antara satu veneu dengan venue lainnya, harus ditempuh dengan menggunakan pesawat terbang. Karena vanuenya tersebar di beberapa kabupaten di Papua. Yaitu, di Timika, Merauke Wamena, Jayapura dan Biak. 

Strategi menyebar vanue itu sengaja dilakukan Gubernur Papua Lukas Enembe yang juga Ketua Umum Panitia Inti Pengurus Besar Pekan Olahraga Nasional (PON) XX-2020. Tujuannya, mempromosikan potensi pariwisata di seluruh Papua.  "Jadi, wartawan yang akan meliput, juga harus siap bergerak dari satu vanue ke vanue lain dengan menggunakan pesawat," jelasnya. 

Namun kini, PB PON Papua tengah memikirkan solusi bagaimana teknologi komunikasi yang memudahkan para wartawan dalam meliput berita olahraga dari berbagai vanue yang jaraknya ratusan kilometer itu.

Editor: Dodo