Lulus Verifikasi Dewan Pers No.126/DP-Terverifikasi/K/X/2017

Australia Uji Coba Terapi Sel Induk untuk Penderita Parkinson’s
Oleh : Redaksi
Rabu | 16-12-2015 | 11:42 WIB
parkinsons-617x416.jpg Honda-Batam
(Sumber foto: braintrainuk.com)

BATAMTODAY.COM - Australia telah dipilih menjadi tuan rumah percobaan terapi sel induk revolusioner untuk penyakit Parkinson pertama di dunia.

Percobaan, yang dilakukan oleh Perusahaan Sel Induk Internasional yang berbasis di California, ini akan diadakan di Rumah Sakit Royal Melbourne.

Jika tahap pertama berhasil, percobaan yang lebih besar akan dimulai di Australia, Eropa dan Amerika Serikat dalam beberapa tahun mendatang.

Ahli saraf asal Melbourne, Dr Andrew Evans, mengatakan, tahap pertama telah disetujui untuk diadakan di Australia karena negara ini memiliki budaya inovasi dan standar yang tinggi dalam penelitian klinis.

"Saya pikir, ini lingkungan penelitian yang menguntungkan mengingat adanya kredit pajak R dan D [Penelitian dan Pengembangan]," sebutnya, seperti dilansir ABC Radio Australia.

Percobaan ini melibatkan 12 penderita Parkinson asal Australia yang disuntik dengan sel induk saraf.

Sel induk 12 pasien itu kemudian akan diamati selama satu tahun, dengan Dr Evans dan timnya mencari tahu apakah mereka dapat meningkatkan kapasitas otak untuk memproduksi dan melepaskan dopamin penyampai pesan.

"Dopamin adalah salah satu neurotransmitter atau penyampai pesan kimia dalam otak yang hilang pada penyakit Parkinson, dan hilangnya neurotransmitter ini secara langsung terkait dengan pengembangan fitur kardinal yang meliputi kekakuan, kelambatan dan kondisi gemetar," jelas Dr Evans.

Ia menerangkan, "Diharapkan melalui pengisian dopamin melalui sel-sel induk saraf, yang menunjukkan beberapa kemampuan untuk membedakan dopamin yang memproduksi sel dalam model tahunan, kami berharap untuk mengembalikan beberapa fungsi pada pasien dengan penyakit Parkinson."

Sel induk syaraf dan masalah etika
Studi penyakit Parkinson sebelumnya telah menggunakan sel induk embrio.

Dr Evans mengatakan, salah satu poin penting dalam hal teknologi adalah masalah etika seputar penggunaan sel.

Jadi dengan menggunakan sel induk saraf, Dr Evans mengatakan bahwa masalah itu telah dieliminasi.

"Sel induk embrio dibuahi dan memiliki kapasitas untuk tumbuh dan berkembang menjadi manusia, sedangkan sel-sel induk partenogenesis tak demikian," kemukanya.

Ia menambahkan, "Penghalang teknologi utama lainnya adalah kemampuan sel-sel itu untuk membedakan sel saraf, dan dengan teknologi terbaru hal itu tak terlalu menjadi penghalang."

Penyebab Parkinson’s masih terus digali
Saat ini, lembaga ‘Therapeutic Goods Administration’ di Australia telah memberi persetujuan bersyarat pada percobaan ini.

"Ada beberapa protes yang harus kami hadapi, tapi saya yakin kami akan mampu melakukan itu dalam satu bulan ke depan atau lebih," kata Dr Evans.

Sang dokter mengungkapkan, ia senang bisa terlibat dalam percobaan ini.

"Informasi untuk mencari tahu apa yang menyebabkan penyakit Parkinson masih sulit dipahami bagi para ilmuwan, sehingga kami harus benar-benar fokus pada perjuangan kami melawan penyakit Parkinson," jelasnya.

Ia mengatakan, hal pertama yang harus mereka temukan adalah apa penyebab awal penyakit Parkinson dan kemudian bagaimana membalikkan "pemicu" itu.

"Sementara itu, kami perlu mencari cara lain yang tak selalu bergantung pada pemahaman atau mengetahui apa yang menyebabkan penyakit Parkinson, dan mungkin mengisi atau menggantinya dengan beberapa fungsi otak yang hilang," sebut Dr Evans.

Sumber: ABC Radio Australia