Lulus Verifikasi Dewan Pers No.126/DP-Terverifikasi/K/X/2017

Siswa JJGI Batam Ikut Ujian Kenaikan Tingkat
Oleh : Roni Ginting
Senin | 07-12-2015 | 14:53 WIB
UKT-JJGI.jpg Honda-Batam
UKT Ju-jitsu Groundstyle Indonesia di SD Negeri 008, Sekupang.

BATAMTODAY.COM, Batam - Siswa Ju-jitsu Groundstyle Indonesia (JJGI) mengikuti Ujian Kenaikan Tingkat (UKT) di SD Negeri 008, Sekupang, Minggu (29/11/2015).

Ujian kenaikan sabuk diikuti 20 siswa dewasa berumur 13 tahun keatas dan 13 siswa di SD 008 Sekupang. "Sebenarnya yang aktif di Balai Latihan SD 008 Sekupang ini lebih dari 30 orang. Namun hanya 13 yang benar-benar sudah siap untuk tingkatan berikutnya," tambah Oji, salah satu tim penguji.

Siswa yang masuk dalam kategori dewasa ini juga memiliki latar belakang profesi yang berbeda. Sebagian kecil memang tercatat sebagai pelajar dan mahasiswa. Lainnya ada yang berstatus sebagai karyawan swasta, sekuriti, anggota Satuan Polisi Pamong Praja dan profesi lainnya.

"Kali ini kami memang sengaja memusatkan UKT di halaman SD 008 Sekupang, Batam ini. Tujuannya, agar semua siswa dari Balai Latihan lainnya juga saling mengenal," sebut M Nuh, Ketua Harian JJGI Kepri. 

Mereka berguling, merayap, kemudian disuruh lagi berlari mengelilingi halaman Sekolah Dasar Negeri (SDN) 008 Sekupang, Batam. Sebelum di halaman sekolah, sebagai pemanasan, siswa JJGI ini juga sudah berlari sejauh 5 kilometer ke luar areal sekolah.

Adapun materi inti yang diuji dalam UKT itu meliputi gerakan membanting, mengunci, menendang, memukul, menangkis, kuda-kuda, self defence dan gerakan khas lainnya yang dimiliki beladiri ju-jitsu. 

Siswa ju-jitsu juga dituntut untuk bisa lolos dari kuncian lawan dengan kondisi mata tertutup. Dengan kondisi sudah lemah dan mata tertutup, peserta ujian harus bisa lolos dari keroyokan lawan.

"Artinya, dalam kondisi di titik terlemah, seorang siswa ju-jitsu harus bisa melepaskan diri dari dekapan maupun kuncian lawan, tanpa harus memukul atau menendang lawan tersebut," terang M.Nuh.

Nah, 19 Desember nanti, juga akan ada siswa JJGI yang ikut ujian Dan sabuk hitam di Jakarta.

"Artinya, cikal-bakal penerus dan generasi berikutnya sudah kelihatan," katanya optimis.

Editor: Dodo