Lulus Verifikasi Dewan Pers No.126/DP-Terverifikasi/K/X/2017

Inilah 16 Pejabat FIFA yang Terjerat Hukum
Oleh : Redaksi
Sabtu | 05-12-2015 | 09:05 WIB
penggrebekan_by_afp.jpg Honda-Batam
Polisi Swiss menggerebek hotel tempat para pejabat FIFA melakukan pertemuan. (Foto: AFP)

BATAMTODAY.COM, Zurich - Pihak berwenang Amerika Serikat yang melakukan penyelidikan terhadap Badan Sepak Bola Dunia (FIFA) telah menuntut 16 orang pejabat.


Dakwaan terbaru diedarkan oleh Kementerian Kehakiman di Washington beberapa jam sesudah penangkapan dua orang wakil presiden FIFA di Zurich.

Mantan presiden federasi sepak bola Brasil Ricardo Teixeira termasuk yang dituduh "terlibat dalam skema kejahatan yang melibatkan lebih dari US$200 juta (sekitar Rp2,75 triliun) dalam penyuapan dan imbalan. FIFA menyatakan mereka akan "bekerja sama sepenuhnya" dalam proses ini.

Presiden federasi sepak bola Brasil yang sekarang, Marco Polo del Nero, juga diberitakan terkait dengan 92 dakwaan meliputi "pemerasan, penipuan, dan berkomplot melakukan pencucian uang".

Kantor FIFA di Zurich diselimuti kabut sementara penyelidikan terhadap pejabat terus berjalan.
Saat ini, pejabat dan mantan pejabat senior dunia sepak bola yang didakwa adalah:

Alfredo Hawit - presiden CONCACAF
Ariel Alvarado - mantan pejabat organisasi sepak bola Panama
Rafael Callejas - mantan presiden asosiasi sepak bola Honduras

Brayan Jimenez - mantan ketua asosiasi sepak bola Guatemala
Rafael Salguero - anggota Komite Eksekutif FIFA dari Guatemala
Hector Trujillo - sekretaris jenderal asosiasi sepak bola Guatemala

Reynaldo Vasquez - mantan presiden asosiasi sepak bola El Salvador
Juan Angel Napout - presiden CONMEBOL
Manuel Burga - mantan ketua asosiasi sepak bola Peru

Carlos Chavez - mantan presiden organisasi sepak bola Bolivia
Luis Chiriboga - mantan presiden organisasi sepak bola Ekuador
Marco Polo del Nero - mantan presiden organisasi sepak bola Brasil

Eduardo Deluca - sekjen CONMEBOL
Jose Luis Meiszner - mantan Sekjen CONMEBOL
Romer Osuna - kepala Komite Audit dan Kepatuhan organisasi sepak bola Bolivia
Ricardo Teixeira - mantan ketua asosiasi sepak bola Brasil

Jaksa Agung Amerika Serikat Loretta Lynch mengatakan, "pengkhianatan kepercayaan di sini keterlaluan. Skala korupsi yang dituduhkan memperlihatkan kerendahan budi mereka."

"Dan pesan dari pengumuman ini seharusnya jelas untuk setiap orang yang masih berada dalam kegelapan, berharap bisa menghindar dari penyelidikan kami. Anda tidak akan menunggu kami, Anda tak akan bisa lari dari kami," kata Lynch.

Sebelumnya, Hawit dan Napout ditahan dalam penggerebekan dini hari di hotel Baur au Lac di Zurich dengan tuduhan menerima jutaan dolar uang suap.

Mereka ditahan oleh pihak berwenang Swiss atas permintaan Amerika Serikat, yang berupaya mengekstradisi keduanya.
Hotel tempat mereka ditangkap sama dengan tempat penangkapan beberapa pejabat FIFA pada bulan Mei lalu. (Sumber: BBC Indonesia)

Editor: Dardani