Lulus Verifikasi Dewan Pers No.126/DP-Terverifikasi/K/X/2017

Jelang Ramadhan, Pembeli di Pasar Dabo Membludak
Oleh : Jauhari / redaksi
Minggu | 31-07-2011 | 18:06 WIB
pasar_dabo.jpg Honda-Batam

Ruas jalan pasar Dabo yang terlihat sesak sehari menjelang Ramadhan (foto : Juhari)

LINGGA, batamtoday – tidak seperti biasanya, situasi pasar dabo sehari menjelang puasa terlihat sangat ramai, dipadati pembeli dan pengunjung yang datang dari wilayah singkep, Singkep barat bahkan juga dari ibukota kabupaten, Daik.

Ruas jalan dipasar penuh sesak seakan tak kuasa menampung warga yang memadatinya dan sesekali terlihat macet karena beberapa kendaraan yang berhenti atau parkir tidak pada tempatnya membuat para pengguna jalan lain terhambat. Tata kelola pasar dan lay out yang tak beraturan menambah “kesempurnaan” pasar Dabo.

Dari pantauan batamtoday dilokasi pasar dabo hari ini memang sangat ramai, terutama kaum ibu yang sibuk mempersiapkan bahan makanan buat menu puasa. Berbagai keperluan dan perlengkapan dalam persiapan bulan puasa juga tak kalah hebohnya.

Jenny, seorang warga yang sedang belanja mengatakan,” saya nyaris tak belanja saking sesaknya, tapi mengingat besok mau sahur,yah terpaksa antri dan berdesakan, tuh kelihatan jalanpun lagi mampet”, demikian ujarnya.

Disinggung masalah harga sembako dan kebutuhan lainnya jenny menyampaikan bahwa secara umum belum ada kenaikan harga barang yang signifikan kecuali harga ikan dan ayam potong.

“Ikan tenggiri perkilonya 40 ribu rupiah,sementara ayam potong mencapai 30 ribu rupiah perkilo, kalau telur rata-rata naik 200 rupiah”, ungkap seorang pembeli lain.

“Kemarin harga ayam potong masih 25 ribu perkilonya dan ikanpun masih boleh 35 ribu,” ujar Jenny menambahkan.

Terjadinya kenaikan harga dibeberapa jenis bahan makanan disebabkan terlambatnya pasokan barang yang didatangkan dari luar Dabo.

Seorang pedagang, Ayong mengatakan,” untuk telur saat ini kita datangkan dari Jambi, karena hasil dari peternak lokal tidak mencukupi dan terjadinya kenaikan harga karena pasokan barang yang terlambat, sementara permintaan meningkat”, demikian papar Ayong.

Sementara itu untuk harga beberapa komoditi lain masih dalam batas normal seperti, cabe rawit 20 ribu perkilo, cabe merah 22 ribu per kilo, harga tepung dan gula juga masih wajar. Sedangkan untuk kebutuhan daging berdasarkan pesanan yang dipasok dari Tanjung Pinang dan pedagang lokal.