Lulus Verifikasi Dewan Pers No.126/DP-Terverifikasi/K/X/2017

Isu Teroris, Sengketa Wilayah Jadi Agenda KTT ASEAN
Oleh : Redaksi
Kamis | 19-11-2015 | 12:00 WIB

BATAMTODAY.COM - KTT ASEAN pekan ini merupakan pertemuan terakhir menjelang peluncuran Masyarakat Ekonomi ASEAN tanggal 31 Desember mendatang. Tetapi masyarakat bisnis tidak terlalu banyak berharap pada pertemuan itu, meskipun dihadiri oleh banyak pemimpin negara-negara besar. 

Anthony Nelson, Direktur Dewan Bisnis Amerika-ASEAN, seperti dilansir VOA, mengatakan, "Pertemuan tingkat tinggi pada bulan November ini mencakup KTT Asia Timur yang terutama memusatkan perhatian pada isu politik dan keamanan. Jadi isu ini akan menjadi pembahasan utama di sepanjang pertemuan itu. Banyak pekerjaan yang benar-benar melibatkan dunia bisnis cenderung terjadi pada pertemuan para menteri ekonomi ASEAN bulan Agustus lalu."

Masyarakat Ekonomi ASEAN -- yang setara dengan blok ekonomi terkaya ketujuh di dunia -- bertujuan untuk menciptakan pasar tunggal dan pusat produksi yang sangat kompetitif. ASEAN berharap hal ini akan memperbaiki pergerakan barang, jasa, investasi, tenaga ahli dan modal secara bebas di seluruh negara-negara ASEAN, menjadikan seluruh kawasan itu lebih kompetitif dan makmur.

Tetapi ketika mulai berjalan tahun depan, beberapa analis menilai pada awalnya tidak banyak yang akan berubah karena masih banyak yang harus dilakukan.

"Kantor cukai tunggal ASEAN masih harus diperbaiki demi kemajuannya. Tetapi mulai awal tahun depan mereka akan mulai melakukan ujicoba terbatas dengan lima dari ke-10 angola ASEAN. Sebelumnya sudah ada perjanjian bersama bagaimana mengukur dan menetapkan keterampilan pekerja profesional. Tetapi masih banyak pekerjaan harus dilakukan untuk benar-benar mewujudkan perjanjian-perjanjian itu," tambah Nelson.

Beberapa kritikus mengatakan Masyarakat Ekonomi ASEAN akan lebih banyak menguntungkan pengusaha besar, bukan mayoritas masyarakat di kawasan tersebut.

Konferensi Masyarakat Madani ASEAN dan Forum Rakyat ASEAN, dalam sebuah pernyataan bersama awal tahun ini, menyatakan prihatin bahwa integrasi ekonomi kawasan akan mengakibatkan pertumbuhan ekonomi yang tidak merata dan tidak berkesinambungan sehingga akan “memperburuk kemiskinan dan kesenjangan penghasilan”.

Selain ke-10 anggota ASEAN, KTT ASEAN ke-27 itu juga mencakup mitra-mitra dialog organisasi itu, terutama Tiongkok, India, Jepang dan Amerika. 

Sumber: VOA