Lulus Verifikasi Dewan Pers No.126/DP-Terverifikasi/K/X/2017

Seks dan Pemerasan Coreng Timnas Perancis
Oleh : Redaksi
Sabtu | 14-11-2015 | 08:29 WIB
benzema_by_afp.jpg Honda-Batam
Mathieu Valbuena (kiri) bersama Karim Benzema dalam foto yang diambil di Piala Dunia Brazil 2014. (Foto: AFP)

BATAMTODAY.COM, Paris - Dua nama penting akan absen dari timnas Prancis dalam pertandingan persahabatan Prancis melawan Jerman di Stade de France, Prancis 13 November, malam waktu Eropa.


Mereka adalah Karim Benzema dan Mathieu Valbuena. Pelatih Prancis Didier Deschamps menyatakan Benzema cedera, namun banyak orang menyatakan karir Benzema sedang terancam tamat.

Penyerang Real Madrid itu sedang diselidiki polisi menyusul dugaan bahwa ia "ikut serta dalam upaya pemerasan" terhadap rekan satu timnya, Valbuena.

Cerita bermula awal tahun ini ketika gelandang timnas Mathieu Valbuena mengetahui bahwa video yang menampilkan dirinya sedang berhubungan seks dengan seorang perempuan telah dicuri dari telepon genggamnya.

Diduga kuat, pelaku pencurian itu adalah Axel Angot, yang digambarkan media Prancis sebagai Mr Fixit, alias orang yang bisa menyediakan segala macam kebutuhan para pesepakbola kaya.

Benzema meninggalkan pengadilan di Versailles, dekat Paris, setelah pemeriksaan oleh majelis hakim.
Angot dan dua orang lain, Mustapha Z. dan Younes H. diduga mencoba melakukan pemerasan terhadap Valbuena sehubungan dengan video seks itu.

Namun Valbuena menolak diperas dan melaporkannya ke polisi, yang membuat ketiga tersangka itu disadap oleh polisi.
Dari sini, diduga ketika orang ini mencoba taktik baru. Mereka mendekati Karim Zenati, orang yang kerap membantu Benzema dan punya catatan kriminal pencurian dan perdagangan narkoba.

Zenati lantas berjanji memakai kedekatannya dengan Benzema untuk mencoba menyampaikan pesan kepada Mathieu Valbuena.

Diduga inilah yang terjadi: pada latihan timnas di Clairefontaine tanggal 5 Oktober, Benzema dan Valbuena terlibat percakapan yang jadi kunci kasus yang menimpa Benzema.

Sehari sesudahnya ada percakapan telepon antara Benzema dengan Zenati, transkripnya bocor ke tangan Europe 1 radio.
Dalam percakapan itu, Benzema menggambarkan isi percakapannya dengan Valbuena. Pelatih Didier Deschamps menghadapi dilema besar karena kasus ini.

Awalnya, kata Benzema, Valbuena tidak menganggapnya serius. Tapi Benzema meneruskan: "Saya bilang ke dia: saya akan bantu selesaikan masalah ini untukmu. Kamu harus ketemu orang ini. Dia pasti datang. Dia akan bicara ke kamu. Saya jamin, tak ada lagi salinan video itu."

Kemudian Karim Benzema berkata kepada Zenati: "Saya bilang (ke Valbuena), 'kalau kamu mau rekaman video itu dimusnahkan, teman saya akan menemui kamu di Lyon dan menyelesaikannya secara langsung denganmu."

Di satu titik, Benzema menyatakan bahwa Valbuena bertanya kepadanya, apakah "tato" di badannya tampak di video itu?
"Saya bilang ke dia, 'kamu bisa lihat semua'." Tapi kemudian dia mengaku ke Zenati dia belum melihat video itu.

Soal tato itu tidak jelas, memicu spekulasi bahwa itu ungkapan untuk bagian tubuh pribadi, atau Mathieu Valbuena amat khawatir ia bisa dikenali di video seks itu.

Karim Benzema meneruskan: "Saya bilang (ke Valbuena), 'peran saya berhenti di sini. Sekarang teman saya yang ambil alih. Ia yang tahu siapa yang punya video. Saya tak kenal. Jadi kalau kamu mau ini selesai, saya kasih nomornya. Saya sampaikan, dan kamu selesaikan dengan dia."

Menurut Europe 1, nada percakapan antara Benzema dan Zenati menyiratkan bahwa bagi mereka itu adalah bercandaan yang lucu.

Apakah rekaman ini merupakan bukti perkomplotan untuk pemerasan, masih harus dibuktikan secara hukum. Pengacara Karim Benzema sudah menyatakan rekaman itu "dipilih-pilih" dan sengaja membuang bagian yang menunjukkan kliennya tidak bersalah.

Mereka menyebut bahwa tak ada permintaan apapun dalam percakapan itu; dan mereka mempertanyakan apakah menyampaikan pesan bisa dianggap berkomplot.

Timnas Prancis - tanpa Benzema dan Valbuena - berlatih untuk menghadapi Jerman malam waktu setempat.
Namun pertanyaannya: bagaimana nasib keduanya di Timnas Prancis?

"Saya rasa sulit bagi Benzema untuk bergabung dalam tim yang akan berlaga di Euro 2016" kata Vincent Deluc dari koran Prancis, L'Equipe.

Katanya, sekalipun pelatih Didier Deschamps menyatakan di depan umum ia terpaku pada penyerang Real Madrid itu, reputasi Benzema yang terjun bebas ini bisa menyulitkan.

Kasus ini bisa berjalan bulanan atau tahunan, dan sejak skandal di Piala Dunia Afrika Selatan 2010 - pemogokan pemain dan perpecahan di timnas - otorita sepak bola Prancis sedang berjuang keras untuk memperbaiki reputasi timnas.

Karim Benzema sebelumnya pernah terhubung dengan skandal lain, dimana ia dituduh terlibat seks dengan pekerja seks komersial di bawah umur.

Ia dilepaskan dari tuduhan dengan argumen bahwa ia tak tahu umur perempuan itu. "Dan saya kuatir Valbuena turut jadi korban dari soal ini," kata Deluc. "Bisa Anda bayangkan jika Deschamps mengeluarkan Benzema tapi tetap membawa Valbuena di timnas?"

Persoalan ini membawa sepakbola Prancis ke dalam krisis yang dalam. Dikatakan Bruno Roger-Petit dari Le Figaro, "Deschamps tak punya pilihan lain kecuali membuang Benzema dari tim. Kalau ia tetap memasukkannya, opini publik akan menyerangnya.. Apapun yang terjadi, karir Benzema di timnas sudah tamat."

"Ini bakal jadi puklan besar," kata Darren Tulett, pembawa acara di seksi Prancis BeinSport TV, "karena Benzema itu penyerang nomer satu bagi Deschamp. Dia itu bisa diibaratkan Wayne Rooney untuk Inggris." (Sumber: BBC Indonesia)

Editor: Dardani