Lulus Verifikasi Dewan Pers No.126/DP-Terverifikasi/K/X/2017

Malaysia-AS Bahas Konflik Laut Cina Selatan
Oleh : Redaksi
Kamis | 05-11-2015 | 08:45 WIB
As Malaysia by voa.jpg Honda-Batam
PM Malaysia Najib Razak, tengah, berbicara dengan Menhan AS Ash Carter, kanan, sementara Menhan Malaysia Hishamuddin Hussein mendengarkan setelah pertemuan Menhan ASEAN di Kuala Lumpur, Malaysia, Rabu, 4 November 2015. (Foto: Kedubes AS via AP)

BATAMTODAY.COM, Kuala Lumpur - Menteri Pertahanan Amerika Ash Carter dan Menteri Pertahanan Malaysia Hishammuddin Hussein akan berlayar di Laut Cina Selatan untuk membahas ketegangan diplomatik terkait ekspansi Tiongkok di kawasan perairan itu.

Kedua menteri pertahanan itu hari Kamis (5/11) akan menaiki kapal induk USS Theodore Roosevelt dan berlayar di Laut China Selatan di lepas pantai Malaysia.

Ini akan berlangsung hanya beberapa hari setelah sebuah kapal penjelajah berpeluru kendali Amerika bergerak dalam jarak 22 kilometer dari Terumbu Subi di Kepulauan Spratly.

Di kawasan terumbu itulah. China tahun lalu memulai proyek besar-besaran untuk membangun landasan pacu dan berbagai fasilitas lain. Konstruksi itu tetap dilakukan meski wilayah itu juga diklaim oleh Filipina, Vietnam, Taiwan dan beberapa negara lain di sana.

Pemerintahan Presiden Barack Obama mengatakan pengerahan kapal perang itu adalah langkah rutin guna melindungi kebebasan navigasi di laut.

Konflik perairan itu membayangi pertemuan tingkat menteri pertahanan ASEAN, plus Amerika, China, Australia, India dan Jepang, hari Rabu di Kuala Lumpur. Para menteri itu gagal mencapai pernyataan bersama pada akhir pertemuan itu, setelah China memblokir semua pembahasan tentang Laut China Selatan.

Carter mengatakan, “Saya tidak berharap semua pihak akan sepakat dalam isu Laut China Selatan atau isu-isu lain. Itulah alasannya kita melakukan forum ini, untuk berdiskusi. Terkait pernyataan akhir, itu adalah hal yang dibicarakan para anggota ASEAN. Jelas, mereka tidak bisa mencapai konsensus dan saya pikir hal itu mencerminkan keprihatinan terhadap berbagai aktivitas di Laut China Selatan.”

Amerika telah menghimbau China agar menghentikan konstruksi di Laut China Selatan karena dianggap mengganggu stabilitas kawasan. China mengatakan konstruksi itu merupakan usaha damai guna membantu pengiriman barang lewat jalur perairan yang dipersengketakan itu.

Kementerian Pertahanan China mengatakan menyesalkan pertemuan ASEAN itu gagal menghasilkan deklarasi bersama dan menuduh “sejumlah negara” di luar Asia tenggara sebagai penyebabnya. (Sumber: VOA Indonesia)

Editor: Dardani