OXFORD, batamtoday - Sejumlah ilmuwan dan arkeolog Mesir yang tergabung dalam Egypt Exploration Society (EES) berkerjasama dengan Universitas Oxford Inggris, baru-baru ini meluncurkan situs khusus yang bertujuan untuk menterjemahkan naskah kuno. Tujuanya adalah untuk meminta seluruh ilmuwan yang ada di seluruh Dunia untuk terlibat lansung dalam proyek penerjemahan naskah-naskah yang ditemukan kedua lembaga tersebut.

Situs yang beralamat di www.ancientlives.org tersebut saat ini telah memuat ratusan ribu naskah kuno yang ditemukan di Mesir.

Dari penelurusan batamtoday, Kamis, 28 Juli 2011, halaman depan ancienlives memuat potongan naskah injil yang ditemukan di Mesir oleh arkeolog lokal sekitar 100 tahun lalu. Potongan injil yang terbuat dari kertas papyrus dipercaya merupakan peninggalan kekaisaran Romawi saat berkuasa di Mesir pada medio abad ke 3.

"Kami pikir sudah saatnya kita dipanggil bantuan," kata pemimpin proyek Chris Lintott dari Universitas Oxford Departemen Fisika, seperti dirilis batamtoday dari laman resmi universitas Oxford.

Situs Ancienlives juga memberikan fitur penterjemah. Lengkap dengan font (huruf) kuno yang memungkinkan pengguna dapat menterjemahkan naskah kuno ke huruf modern. Sebuah terobosan terbaru yang mendorong ilmuwan dan masyarakat awam seluruh Dunia untuk terlibat lansung dalam menterjemahkan naskah-naskah kuno.