Lulus Verifikasi Dewan Pers No.126/DP-Terverifikasi/K/X/2017

Polisi Masih Disiagakan Menjaga Kantor KPU Kota Batam
Oleh : Hadli
Jum'at | 16-10-2015 | 19:01 WIB
kantor-KPU.gif Honda-Batam
Kantor KPU Kota Batam, Sekupang Batam. (Foto: Dok Batamtoday.com)

BATAMTODAY.COM, Batam - Polda Kepri masih mensiagakan anggotanya untuk mengamankan kantor KPU (Komisi Pemilihan Umum) Kota Batam, Sekupang Batam, Jum'at, (16/10/2015). 

Hal itu dilakukan pasca rusuh demo massa pendukung pasangan calon Gubernur-Wakil Gubernur Kepri, Soerya Respationo-Ansar Ahmad (SAH) dan pasangan calon Walikota-Wakil Walikota Batam, Ria Saptarika-Sulistiana (RIALIS) atas penghapusan sekitar 52 ribu nama dari daftar pemilih tetap (DPT).

"Anggota masih berjaga di kantor KPU Batam, sebagai bentuk antisipasi kejadian yang tidak diinginkan," kata Kabid Humas Polda Kepri Ajun Komisaris Besar Polisi, Hartono kepada media ini, Jumat (16/10/2015) petang di Mapolda Kepri. 

Pada Kamis (15/10/2015) pagi hingga malam, ratusan massa pendukung Soerya Respationo-Ansar Ahmad dan Ria Saptarika-Sulistyana melakukan aksi protes di kantor KPU Batam atas pencoretan 52 ribu DPT tanpa persetujuan tim.

Aksi massa pendukung nomor urut 2 Kepri dan Batam memanas setelah tanggapan Ketua KPU Batam Agus tiak memuaskan. Massa menerobos barisan pagar besi yang dijaga 500 personil Sabhara Polda Kepri dan Brimob Polda Kepri. 

Pertemuan akhirnya berlangsung antara kedua pasangan tersebut, Pannwaslu, KPU Batam yang dihadiri Wakapoda Kepri Komisaris Besar Polisi  Fiandar. Kapolresta Barelang, Komisaris Besar Polisi Asep Safrudin, sempat naik emosi ketika masa mulai melempari aset KPU Batam dengan benda keras. Beruntung aksi dapat dihentikan. 

"Bila dinilai kondisi sudah kondusif, secara berangsur-angsur anggota akan ditarik, kecuali anggota yang memang ditugaskan ngepam di kantor KPU Batam," jelas Hartono. 

Terpisah, Direktur Sabhara Polda Kepri Komisaris Besar Polisi Anang Sumpena mengatakan, kondisi KPU Batam Jumat pagi hingga sore hari pukul 17.00 WIB sudah kondusif. 

"Kondisi aman dan terkendali. Tidak ada tanda-tanda massa hari ini, kecuali yang berkepentingan," tuturnya singkat. 

Editor: Dardani