Lulus Verifikasi Dewan Pers No.126/DP-Terverifikasi/K/X/2017

Jelang Implementasi MEA

Sistem Perbankan Mulai Dikaji
Oleh : Andri Arianto
Minggu | 19-12-2010 | 15:39 WIB

Batam, batamtoday - Bank Indonesia (BI) telah mempersiapkan struktur dan sistem perbankan Indonesia untuk menghadapi implementasi Masyarakat Ekonomi Asean (MEA). Tantangan terbesarnya adalah berupaya menekan tingkat inflasi secara nasional dengan perbaikan sistem perbankan yang mengacu kondisi akses pasar sektor perbankan Indonesia dalam lingkup ASEAN.

Deputi Gubernur BI, Halim Alamsyah dalam kesempatan rapat tertutup yang digelar Ikatan Sarjana Ekonomi Indonesia (ISEI) Jakarta di Hotel Planet Holiday, Batam, Sabtu (18/12) mengemukakan kesiapan Indonesia harus dimulai sekarang. MEA yang katanya merupakan tujuan akhir integrasi ekonomi hasil pencanangan program ASEAN Vision 2020 dan ASEAN Charter 2007, bertujuan menjadikan lingkungan ASEAN sebagai suatu kawasan yang stabil, makmur dan berdaya saing tinggi sebagai pasar tunggal dan basis produksi yang terdapat aliran bebas barrang, jasa, investasi dan tenaga kerja.

"Konsepnya adalah arus modal sejalan dengan pembangunan ekonomi yang merata dengan target pengurangan kemiskinan dan kesenjangan ekonomi-sosial," kata Halim.

Terlihat pakar-pakar ekonomi nasional dan lokal Kepri seperti Hari Azhar Azis, Johaness Kennedy yang baru saja terpilih menjadi Ketua Kadin Kepri, serta Rahman Usman.

Dikatakannya, manfaat dan peluang integrasi ekonomi secara konseptual yakni menjanjikan peningkatan kesejahteraan bagi negara-negara di dalamnya dengan pola pembukaan akses pasar yang lebih besar, dorongan mencapai efisiensi dan daya saing ekonomi lebih tinggi, dan terbukanya peluang penyerapan tenaga kerja yang lebih besar.

"Ini  peluang bagi kita (Indonesia),"kata Halim lagi.

Saat ini Indonesia, sesuai dengan makalah Halim struktur persiapan Indonesia menuju MEA 2015 akan dimulai dari kebijakan perbankan yang menyesuaikan dengan semangat aliran bebas jasa keuangan (Perbankan) dan aliran modal yang lebih bebas mengarah pada implikasi terkait komitmen menjaga stabilitas makroekonomi. Sasarannya tentu saja menjaga stabilitas sistem keuangan.

"Tingkat inflasi yang akan kita jaga agar mampu bersaing dengan negara-negara lain dalam lingkup ASEAN," tukasnya.