Lulus Verifikasi Dewan Pers No.126/DP-Terverifikasi/K/X/2017

Bursa Regional Melemah

Aksi Ambil Untung Tetap Hadang Laju Indeks
Oleh : sumantri/ sn
Senin | 25-07-2011 | 16:57 WIB
jsx_composite_index_closed_market_ses_II_senin_25_juli_2011.png Honda-Batam

JSX Composite Index Closed Market Ses II, Senin (25/7/2011)

Batam, batamtoday - Aksi ambil untung masih merajai transaksi di bursa domestik pada hari ini. Pantauan batamtoday melalui Phillip Securities Batam, mendapati data bahwa Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) terkoreksi 19 poin akibat aksi atau melemah sebanyak 19.73 poin dan bertengger di level 4,087.09. Aksi ambil untung lebih banyak dilakukan di sektor komoditas.

Indeks kesulitan menanjak kembali ke zona hijau akibat derasnya aksi ambil untung didorong melemahnya bursa-bursa di Asia. Indeks pun tak berdaya bergerak ke atas dan harus puas IHSG terpangkas 26,814 poin (0,66%) ke level 4.080,008 akibat aksi ambil untung di saham-saham unggulan. Sentimen negatif juga datang dari melemahnya bursa-bursa regional. 

"IHSG terkoreksi 19,728 poin (0,49%) ke level 4.087,094. Sementara Indeks LQ 45 melemah 4,852 poin (0,66%) ke level 721,087. Saham-saham tambang banyak terkena aksi profit taking, sehingga sektornya melemah lebih dari 1%. Sektor lain yang menjadi pemberat bursa kali ini adalah infrastruktur dan industri dasar. Hanya sektor properti yang tampil beda dengan mencetak penguatan. Padahal, seluruh sektoral lainnya di lantai bursa terkena koreksi," ungkap Marco Poetra Kawt, Kepala Cabang Pusat Informasi Pasar Modal, kepada batamtoday, Senin 25 Juli 2011.

Perdagangan berjalan cukup ramai dengan frekuensi transaksi mencapai 136.682 kali pada volume 8,924 miliar lembar saham senilai Rp 5,164 triliun. Sebanyak 107 saham naik, 158 saham turun, dan 76 saham stagnan.

Masih banyaknya sentimen negatif membuat investor asing melarikan dananya keluar dari pasar modal. Hari ini, transaksi investor asing tercatat melakukan penjualan bersih (foreign net sell) senilai Rp 102.583 miliar di seluruh pasar.

Bursa-bursa regional masih terkena koreksi akibat tekanan jual yang dilakukan investor menyusul penurunan rating Yunani oleh Moody's akibat semakin mendekati gagal bayar utang-utangnya.

Indeks Komposit Shanghai anjlok 82,04 poin (2,96%) ke level 2.688,75, Indeks Hang Seng melemah 151,51 poin (0,68%) ke level 22.293,29, Indeks Nikkei 225 terpangkas 82,10 poin (0,81%) ke level 10.050,01 dan Indeks Straits Times turun 17,19 poin (0,54%) ke level 3.165,76.

Sementara nilai tukar rupiah terhadap dolar Amerika Serikat (AS) ditutup stagnan di posisi Rp 8.530 per dolar AS sama seperti penutupan akhir pekan lalu.

Saham-saham yang naik signifikan dan masuk dalam jajaran top gainers di antaranya Multi Bintang (MLBI) naik Rp 29.500 ke Rp 359.500, Mayora (MYOR) naik Rp 500 ke Rp 16.250, Argha Karya (AKPI) naik Rp 370 ke Rp 1.870, dan AKR Corporindo (AKRA) naik Rp 300 ke Rp 2.900.

Sementara saham-saham yang turun cukup dalam dan masuk dalam kategori top losers antara lain Gudang Garam (GGRM) turun Rp 1.550 ke Rp 52.400, Indo Tambangraya (ITMG) turun Rp 950 ke Rp 49.300, United Tractor (UNTR) turun Rp 450 ke Rp 25.250, dan Astra Internasional (ASII) turun Rp 450 ke Rp 72.450.