Lulus Verifikasi Dewan Pers No.126/DP-Terverifikasi/K/X/2017

Guru SD Swasta di Sagulung Dilaporkan Telah Dua Kali Cabuli Siswinya
Oleh : Gabriel Posenti Sara
Selasa | 15-09-2015 | 18:40 WIB
ilustrasi_pencabulan_anak_di_bawah_umur.jpg Honda-Batam
Foto ilustrasi/net

BATAMTODAY.COM, Batam - Kasus pencabulan terhadap pelajar kembali terjadi di wilayah Sagulung. Kali ini, CP, siswi kelas III SD Teodore II yang berlokasi di Kampung Becek, Sagulung Baru (Saguba), diduga menjadi korban pencabulan dari salah satu guru yang ada di sekolah itu.

Ibu korban, OD, saat dihubungi pewarta melalui telepon seluler mengatakan, dugaan pencabulan terhadap anaknya itu sudah dua kali dilakukan oleh salah satu guru di sekolah swasta tersebut yang berinisial FT di dua lokasi yang berbeda.

"Kalau pengakuan dari anak saya (CP, red), sudah dua kali guru itu cabuli anak saya. Pertama, guru itu bawa anak saya ke daerah Tanjunguncang. Itu sudah beberapa bulan yang lalu. Dan yang kedua itu pada hari Jumat (11/9/2015) kemarin di belakang Hypermart Tunas Regency, Pak," kata OD, Selasa (15/9/2015) sore.

Berdasarkan pengakuan dari CP, kata OD, saat berada di belakang Hypermart Tunas Regency itu, FT mengajak anaknya ke salah satu pondok tak berpenghuni. Di sana, FT memaksa CP untuk membuka baju dan celana dalamnya dan melakukan perbuatan tak senonoh itu kepada CP.

Usai melakukan perbuatan bejat itu, lanjut OD, tiba-tiba beberapa karyawan Hypermart keluar. Melihat banyak karyawan keluar, guru tersebut langsung meninggalkan CP di lokasi tersebut.

"Keponakan saya juga kerja di Hypermart itu, Bang. Pas mau pulang, keponakan saya itu lihat anak saya. Keponakan saya juga sempat nanya, ngapain anak saya di sana. Tapi, anak saya nggak mau jawab. Kebetulan keponakan mau pulang, jadi barengan sama anak saya," jelas OD.

Saat sampai rumah, OD yang penasaran dengan keadaan anaknya dalam keadaan acak-acak, ia langsung menyuruh anaknya untuk membuka pakaian. Saat anaknya menanggalkan semua pakaiannya, OD mendapati di bagian kemaluan anaknya terdapat beberapa lembar bulu halus orang dewasa.

"Saat nanya juga nggak mau ngaku. Makanya, saya suru dia buka pakaian. Pas buka, di bagian kemaluannya itu ada banyak bulu-bulu orang dewasa. Saya langsung paksa dia ngaku," jelasnya lagi.

Ketika ditanyai siapa pelakunya, kata OD, anaknya itu tidak mau memberitahukan lantaran diancam oleh oknnum guru tersebut. "Saya paksa dia untuk mengakui siapa pelakunya. Pertama itu anak saya nggak mau kasih tahu. Katanya takut dibunuh. Saya paksa terus. Akhirnya, anak saya mengakui, katanya, pelakunya itu gurus di sekolahnya," terang OD.

Mengetahui anaknya dicabuli oleh salah satu guru tersebut, OD bersama anaknya langsung mendatangi Mapolresta Barelang untuk membuat laporan terkait kasus asusila tersebut. Dan ia berharap kepada pihak kepolisian supaya menangkap pelakunya dan bertanggung jawab atas perbuatannya dan pelaku dihukum seberat-beratnya.

"Sudah lapor, kata polisi harus visum. Dan kami juga sudah ke rumah sakit untuk visum. Dan kata dokternya, hasil visum akan diambil oleh polisi. Saya sebagai orang tua, ya berharap pelaku itu bisa di hukum seberat-beratnya. Karena, masa depan anak saya sudah dirusak sama pelaku itu,"pungkasnya.

Terpisah, Kepala SD Teodore II Batam, Antonius Sitepu, mengatakan, pihaknya sudah memanggil oknum guru yang bersangkutan. Namun, kata Antonius, sang gugru membantah telah melakukan perbuatan bejat itu terhadap korban.

"Dia (FT) mengaku tidak pernah melakukan perbuatan seperti yang dituduhkan orang tua siswa," ucapnya singkat melalui telepon seluler. (*)

Editor: Roelan