Lulus Verifikasi Dewan Pers No.126/DP-Terverifikasi/K/X/2017

Pertemuan Lanjutan UNHCR-Warga Srilanka Buntu
Oleh : charles/ sn
Rabu | 20-07-2011 | 09:29 WIB
ursut.JPG Honda-Batam

Perwakilan warga negara Srilanka saat akan melakukan pertemuan dengan UNHCR. batamtoday/ charles

TANJUNGPINANG, batamtoday - Pertemuaan lanjutan Perwakilan United Nations of Hight Commisioner Refugees (UNHCR) untuk Indonesia dengan 4 perwakilan imigran Srilanka di Pelabuhan Sri Bintan Pura, tetap buntu dan tidak menghasilkan kesepakatan.

Bahkan, pertemuaan kedua yang kembali dilaksanakan sekitar pukul 14.00 WIB, Selasa, 19 Juli 2011, pihak imigran Srilanka menyatakan tetap menolak diturunkan dan dipindahakan dari MV Alecia ke Rudenim Tanjungpinang.

Selain menolak, ke-87 imigran Srilanka meminta agar UNHCR dapat melakukan registrasi serta verifikasi terhadap mereka di kapal MV Alicia. Selanjutnya, para imigran meminta agar UNHCR dapat membantu melepaskan dan memberangkatkan mereka dari wilayah Indonesia ke negara pihak ketiga.

Demikiaan dikatakan Kepala Imigrasi Tanjungpinang Hasan Basri, melalui Kepala Seksi Pengawasan dan penindakan Orang Asing (Wasdakim) Imigrasi Tanjungpinang Poltak Simajuntak, yang ikut melakukan pertemuaan antara UNHCR dengan perwakilan 87 Imigran Sri Lanka, saat dikonfirmasi batamtoday, Selasa, 19 Juli 2011.          

"Sampai saat ini, belum ada titik temu, dan mereke (warga negara Srilanka-red) tetap menolak untuk diturunkan dan dipindahakan dari MV Alecia ke Rudenim Tanjungpinang," ujarnya.

Sementara Kepala Rudenim Tanjungpinang Sugio, masih akan terus melakukan negosiasi untuk meminta ke 86 warga negara Srilanka itu turun dan ditempatkan di Rudenim Pusat di Tanjungpinang. "Sampai saat ini memang masih buntu, tetapi besok kita dan UNHCR masih akan melakukan negosiasi. Mudah-mudahan mereka mau dipindahakan," ujar Sugio.

Ditanya mengapa ke-87 imigran Srianka tetap bertahaan, Sugio mengatakan, masih tetap seperti semula, yaitu mereka memerlukan jaminan swaka.