Lulus Verifikasi Dewan Pers No.126/DP-Terverifikasi/K/X/2017

Latihan Simulasi Pilkada, Polisi Cekatan Bubarkan Massa saat Terobos Kantor KPU
Oleh : Romi Chandra
Sabtu | 22-08-2015 | 12:17 WIB
simulasi-paijan.jpg Honda-Batam
Personel polisi mencoba mengamankan para provokator saat simulasi dilakukan.

BATAMTODAY.COM, Batam - Hasil Pemilihan Kepala Daerah (Pilkada) yang dibacakan Ketua KPU Batam menuai protes bagi pendukung calon Wali Kota dan wakilnya yang kalah. Pasalnya, sejak penghitungan suara dari PPS dilanjut ke kecamatan dan puncaknya di KPU, terkesan banyak kecurangan.

Berdasarkan penghitungan suara, bakal calon (balon) Wali Kota Paijan dengan Wakilnya Paijo terpilih menjabat untuk periode lima tahun kedepan. Sementara saingannya, balon Paiman dan Paimo dinyatakan kalah.

Namun kekalahan tersebut dianggap pendukung balon Paiman dan Paimo tidak pantas, karena banyak kecurangan yang terjadi. Mereka meyakini bahwa suara mereka yang lebih banyak dari suara pendukung Paijan dan Paijo, namun sampai di KPU langsung berubah.

"KPU memalsukan suara.. Kami tidak terima. Apa dasarnya KPU memutuskan balon lain yang menang?" teriak seorang pendukung Paiman dan Paimo  sambil maju mendatangi kantor KPU bersama lima orang rekannya.

Namun upaya mereka untuk menemui ketua KPU gagal karena dihadang Sat Sabhara Polresta Barelang. Mereka kemudian bubar dan kembali dengan massa yang lebih banyak. Upaya menemui Ketua KPU pun berhasil dengan penunjukkan lima orang perwakilan.

Setelah mendengar penjelasan dari Ketua KPU, mereka menilai tidak sesuai dengan jalannya pemilihan, sehingga perwakilan ini kembali keluar dan memanggil massa yang lebih banyak.

Bentrok tidak bisa dihindari. Ribuan pendukung balon yang gagal mencoba menerobos barisan petugas kepolisian dngan melempari bungkusan air ke arah polisi yang berjaga untuk menyerang kantor KPU Batam. Namun upaya tersebut dengan cekatan dihadang polisi.

Para pendemo akhirnya lari kocar kacir begitu mobil water canon diturunkan untuk menghalau mereka. Personil Polresta Barelang yang mengendarai sepeda motor langsung mengejar para pendemo yang dianggap provokator. Sedikitnya lima orang berhasil diamankan, sehingga pendemo dapat dibubarkan.

Kejadian diatas merupakan latihan simulasi dalmas dalam rangka Operasi Mantap Praja Seligi 2015 digelar di depan Mapolresta Barelang untuk menghadapi Pilkada pada Desember nanti.

"Sekarang kita lakukan simulasi pengamanan kegiatan jika ada masyarakat akan mengganggu kegiatan KPU. Persiapan ini dimulai dari penetapan calon hingga tahap akhir pencoblosan," kata Kapolresta Barelang. Komisaris Besar Asep Safrudin, usai simulasi, Sabtu (22/8/2015) siang.

Dalam kegiatan penetapan hingga pencoblosan dilakukan, akan diturunkan sekitar 400 personel. Namun saat puncaknya, sekitar 700 personel disiapkan menjaga keamanan tersebut.

"Puncaknya nanti saat penghitungan suara yang dilakukan di Kantor KPU Batam hingga pengumuman siapa pemenang dalam Pilkada ini," pungkasnya.

Editor: Dodo