Lulus Verifikasi Dewan Pers No.126/DP-Terverifikasi/K/X/2017

Kematian Deni Alias Tato Diduga Dilatarbelakangi Utang
Oleh : Romi Chandra
Jum'at | 21-08-2015 | 14:28 WIB
2015-08-21 15.31.54.jpg Honda-Batam
Jenazah Deni alias Tato sesaat sebelum dievakuasi.

BATAMTODAY.COM, Batam - Perselisihan yang dialami Deni alias Tato dengan AP sehingga terjadi perkelahian yang membuat nyawa Deni melayang, diduga akibat utang yang belum dibayarkan.

Menurut saksi di lokasi, keributan di hari sebelumnya itu terjadi di lantai IV, di kamar Deni. AP sengaja mendatangi kamarnya untuk menagih utang.

"Dari kemarin mereka (Deni dan AP) sudah ribut. Kalau dari pertengakaran mulut itu, saya dengar masalah utang yang tak kunjung dibayar Deni ke AP. Nominalnya Rp 500 ribu," kata Elma, saksi di lokasi, Jumat (21/7/2015).

Bahkan ia juga mendengar AP mengancam akan membunuh Feni jika tidak membayarkan utangnya tersebut. AP mendesak korban membayar karena mengetahui bahwa korban mau pindah kos.

Ternyata cekcok yang terjadi tidak sampai disana. Pagi tadi, Deni yang berniat turun ke bawah mengisi air galon, langsung dihadang AP di lantai II. Ia kembali menagih utang tersebut. Namun Deni mengatakan kalau ia belum punya uang.

Namun AP terus memdesak, bahkan kembali mengancam akan membunuh korban. Karena mendapat ancaman, Deni melayani ancaman tersebut, sehingga perkelahian akhirnya tidak dapat dihindari.

"Bagaimana kejadian persisnya saya tidak tahu. Tapi saya dengar dari kawan-kawan, ia (Deni) mau mengisi air galon ke bawah. Di lantai II dihadang Pakde (panggilan akrab AP). Perkelahian itu di lantai II (sebelumnya disebut di lantai IV)," terang Elma.

Mendengar perkelahian di lantai II, Elma yang tinggal bersebelahan kamar dengan korban, turun ke bawah, dan mendapati korban sudah terbujur kaku bersimbah darah. Ia juga melihat tetesan dari dari lantai II menuju lantai dasar yang dijadikan rumah makan padang.

"Dari kemarin abang Tato memang bilang mau pindah kos. Tapi saya tdak menyangka kejadiannya bakal seperti ini," pungkasnya.

Editor: Dodo