Lulus Verifikasi Dewan Pers No.126/DP-Terverifikasi/K/X/2017

Pantai Laut Dabo Telan Korban Jiwa

Terseret Arus Gelombang, Seorang Pelajar Meninggal
Oleh : Ardi/Widodo
Senin | 18-07-2011 | 08:06 WIB
pantai_dabo.jpg Honda-Batam

Gelombang Kuat Pantai Dabo yang merenggut nyawa. Minggu,17 Juli 2011 (foto: Juhari)

LINGGA, batamtoday - Seorang pelajar SMP ditemukan sudah tak bernyawa di Pantai Dabo Lama, setelah terseret arus sejauh 300 meter dari lokasi kejadian persis di belakang rumah korban yang tak jauh dari lokasi Pasar Ikan Dabo RT.01, RW.03 Kelurahan Dabo, Kecamatan Singkep pada Minggu, 17 Juli 2011 sekitar pukul 22.05 WIB.

Korban diketahui bernama Debi Yusuf (13), pelajar kelas 2 SMPN 1 Dabo Singkep yang hilang terseret ombak sekitar pukul 16.30 WIB saat berenang bersama dua orang temannya, Wira (13) dan Yanto (13). Namun kedua teman Debi ini dinyatakan selamat dari ganasnya gelombang laut.

Dari informasi yang dihimpun batamtoday, sebelumnya Debi bersama dua temannya, sedang bermain dan berenang di pantai dalam pagar penahan ombak yang berada di sepanjang lokasi belakang rumah mereka. Berpikir aman karena berada dalam area yang dipasang penahan gelombang tersebut, mereka tidak menghiraukan gelombang besar yang sedang mengancam jiwa mereka.

Kejadian yang begitu cepat, tanpa mereka sadari gelombang besar menghantam hingga membuat korban lemas. Wira teman korban masih sempat meraih tangan korban, tapi karena arus yang kuat pegangannya terlepas dan dirinya nyaris ikut terseret.

Sadar temannya terseret arus, keduanya berusaha menyelamatkan diri, lantas mencari pertolongan warga sekitar. Keluarga korban, Ayu (20) yang mengetahui kejadian tersebut segera berusaha menolong Wira tapi gagal akibat gelombang yang sangat besar. Beruntung, saat dia mulai lemas seorang warga lain, Banu (40) yang ikut terjun ke laut dapat menyelamatkannya dengan dibantu tetangga dan warga sekitar.

Warga sekitar yang berupaya melakukan pertolongan dan pencarian dengan menggunakan dua perahu ikut dihajar gelombang yang mengakibatkan perahu terbalik dan terseret arus sehingga nyaris terjadi korban massal lantaran usaha pertolongan itu bersifat spontanitas tanpa dilengkapi alat pengaman dan prosedur penyelamatan sehingga mengabaikan keselamatan.

Upaya pencarian yang berlangsung sekitar lima jam tersebut berakhir setelah seorang warga yang ikut dalam pencarian, Eri (30) berhasil menemukan jasad korban. Saat ditemukan, korban dalam kondisi yang sudah tak bernyawa dan terdapat luka dan memar di bagian wajah akibat benturan karang.