Lulus Verifikasi Dewan Pers No.126/DP-Terverifikasi/K/X/2017

Malaysia Desak Pulau-pulau di Samudera Hindia Waspadai Serpihan MH370
Oleh : BBC
Selasa | 04-08-2015 | 09:03 WIB
french_police_inspect_debris_624x351_reuters.jpg Honda-Batam
Benda yang ditemukan di Pulau Reunion yang diduga serpihan MH370. (Foto: Reuters)

BATAMTODAY.COM, Kuala Lumpur - Malaysia meminta pulau-pulau dekat Pulau Reunion di Samudera Hindia untuk turut mencari serpihan-serpihan lain setelah benda yang diduga bagian dari sayap pesawat MH370 ditemukan pada Rabu (29/7/2015).

Wartawan BBC, Karen Allen, yang berada di Reunion mengatakan bahwa salah satu benda yang ditemukan berada di pantai berbatu, sebelah utara dari dugaan bagian pesawat terlihat. Bagian pesawat tersebut sudah dibawa ke Prancis untuk pengujian. Namun beberapa benda lain yang ditemukan pada akhir pekan tersebut bukan berasal dari pesawat.

Tim polisi dan fotografer forensik kemudian dipanggil dan benda tersebut diamankan.

Pesawat Malaysia yang mengangkut 239 orang tersebut hilang pada Maret 2014. Boeing-777 itu berangkat dari Kuala Lumpur menuju Beijing.

Menanggapi benda kedua yang ditemukan itu, pada Minggu (2/8/2015), Direktur Jenderal Penerbangan Sipili Malaysia, Azharuddin Abdul Rahman, mengatakan pada kantor berita Associated Press, "Saya membaca di media-media (serpihan baru) itu adalah bagian dari pintu. Tapi saya mengecek ke Otoritas Penerbangan Sipil, dan orang-orang di lokasi di Reunion, mengatakan bahwa itu adalah tangga rumah."

Kantor berita AFP mengatakan pada Minggu (2/8/2015) bahwa salah satu fotografernya juga melihat potongan besi dengan tulisan aksara Cina, menempel pada pegangan berlapis kulit, dengan ukuran sekitar 100 cm persegi yang lalu diletakkan pada kotak besi dan dibawa pergi. Namun beberapa komentar di media sosial menyatakan itu mungkin adalah ketel.

Sumber yang dekat dengan AFP menyatakan bahwa, "objek atau serpihan yang mungkin tidak berasal dari pesawat" itu sudah diajukan sebagai bukti pada Minggu.

Juru bicara di kota St Andre, lokasi penemuan sayap pesawat, mengatakan bahwa saat orang semakin waspada, "mereka akan berpikir bahwa setiap benda metal yang ditemukan di pantai berasal dari pesawat MH370".

"Namun ada objek-objek yang ditemukan di sepanjang pantai, laut terus-terusan menghantarkan barang-barang ini," kata Jean-Yves Sambiman kepada AFP.

Kementerian Perhubungan Malaysia mengatakan kini mereka mau memperluas pencarian untuk serpihan di sekitar Reunion. Malaysia akan meminta wilayah-wilayah di sekitarnya untuk melihat jika ada serpihan lain yang mungkin berasal dari MH370.

Menteri Transportasi Malaysia, Liow Tiong Lai, mendesak kawasan tersebut untuk mengizinkan pakar "melakukan analisis substantif lebih mendalam jika ada serpihan lain yang muncul ke daratan".

Namun dia juga meminta pada masyarakat untuk membiarkan penyelidikan berjalan "demi keluarga dan kerabat dari penumpang MH370 yang tak sabar menanti kabar dan telah banyak menderita selama ini".

Upaya pencarian Australia terhadap pesawat tersebut sudah berfokus di area di selatan Samudera Hindia seluas 4.000 km dari timur Reunion. Namun tak ditemukan jejak fisik pesawat tersebut.

Sebelumnya Liow membenarkan bahwa objek yang ditemukan di pantai St Andre pada Rabu lalu adalah bagian dari sayap Boeing 777-jenis pesawat yang sama dengan MH370.

Serpihan tersebut sudah dibawa ke Prancis. Penyelidik dari Toulouse akan mencari tahu apakah benda tersebut benar berasal dari MH370. Mereka akan mulai bekerja Rabu (5/8/2015) ini.

Fragmen dari kopor yang ditemukan di pantai yang sama juga akan diperiksa. Penyelidik percaya bahwa MH370 keluar dari jalur penerbangan menuju ke Beijing dan jatuh ke laut - tapi mereka tak mengerti alasannya. (*)

Editor: Roelan