Lulus Verifikasi Dewan Pers No.126/DP-Terverifikasi/K/X/2017

Najib Didemo, 29 Warga Malaysia Ditangkap
Oleh : BBC
Senin | 03-08-2015 | 08:50 WIB
pendemo ditahan polis malaysia.jpg Honda-Batam
Polisi Malaysia menangkap warga yang menggelar aksi protes terhadap Perdana Manteri najib Razak di Sogo. (Foto: The Straits Times)

BATAMTODAY.COM, Kuala Lumpur - Sebanyak 29 orang ditangkap polisi, termasuk enam perempuan, dengan tuduhan mengadakan perhimpunan ilegal dalam aksi protes menuntut agar Perdana Menteri Malaysia, Najib Razak, ditangkap terkait skandal 1MDB.

Kepala Kepolisian Kuala Lumpur, Tajudin Md Isa, seperti dilaporkan kantor berita Bernama, mengatakan, mereka yang ditangkap dalam kaitan protes di Kuala Lumpur, pada Sabtu (1/8/2015) itu berusia antara 16 hingga 69 tahun. Di antara yang ditangkap adalah dua anggota dewan perwakilan negara bagian, Chang Lih Kang dan Tan Kar Hing, keduanya dari Partai Keadilan Rakyat yang beroposisi. Di samping itu aktivis terkenal, Hishamuddin Rais, juga ditahan.

Sehari menjelang demonstrasi hari Sabtu, tiga aktivis diciduk polisi. Dengan demikian, 32 orang ditahan sejauh ini.

Selain pasal perhimpunan ilegal, mereka juga dikenai pasal ancaman terhadap demokrasi parlementer, lapor media Malaysia.

Protes yang diberi nama #TangkapNajib diselenggarakan oleh sejumlah kelompok di kompleks pertokoan Sogo, Kuala Lumpur. Aksi diadakan untuk menyerukan agar PM Najib Razak ditangkap, mundur dan diadili dalam kasus skandal utang perusahaan investasi negara 1MDB dan dugaan aliran dana sebesar US$700 juta ke rekening pribadinya.

Najib Razak membantah telah mengambil uang untuk "kepentingan pribadi" tetapi tidak secara langsung mengomentari transfer dana ke rekening-rekeningnya.

Pada 28 Juli 2015, PM Najib Razak memberhentikan wakilnya, Tan Sri Muhyiddin Yassin, yang mengkritiknya terkait skandal itu. Pada hari yang sama, Jaksa Agung Tan Sri Abdul Gani Patail, yang sedang mengusut utang 1MDB bersama satuan tugas, juga diberhentikan. Dilaporkan 1MDB menanggung utang 42 miliar ringgit atau sekitar US$11,4 miliar. (*)

Editor: Roelan