Lulus Verifikasi Dewan Pers No.126/DP-Terverifikasi/K/X/2017

Terima Bantuan Kapal Latih dari Pemprov Kepri

Mimpi SMKN 1 Natuna Menjadi Kenyataan
Oleh : Riki Rinovsky/Dodo
Kamis | 14-07-2011 | 17:28 WIB
Kapal-Latih.gif Honda-Batam

Bupati Ilyas Sabli saat menyerahkan kapal latih bantuan Pemerintah Provinsi Kepulauan Riau. (Foto: Riki)

NATUNA, batamtoday - Berawal dari sebuah mimpi panjang, utopia SMK Negeri 1 Natuna untuk memiliki sebuah kapal latih untuk pengembangan bakat dan ilmu pengetahuan siswanya menjadi sebuah kenyataan. Sebuah kapal latih canggih bantuan dari Provinsi Kepulauan Riau itu, kini menjadi sebuah kebanggaan bagi Natuna untuk mewujudkan Sumber Daya Manusia (SDM) yang andal dari ujung utara Zamrud Khatulistiwa itu.

Kapal latih yang dibangun oleh PT Pasibu Jaya, sebuah kontraktor lokal asal Banyuwangi, Jawa Timur seharga Rp4,7 milyar itu yang dana pembangunannya diambilkan dari APBD Provinsi Kepri 2009, beberapa waktu lalu telah diserahkan oleh Bupati Natuna, Ilyas Sabli kepada Dinas Pendidikan Kabupaten Natuna untuk kemudian diterimakan ke SMK Negeri 1 Natuna.

Kapal latih yang diberi nama KM Pulau Sekatung itu memiliki bobot 47 Gt dan kekuatan mesinnya 400 PK dengan jelajah knot per jam mencapai 15 rpm. Kapal ini memiliki 16 kamar serta juga memilik peralatan yang canggih dan bahan dasarnya fiberglass selat serta memiliki lambung bernomor GT.47 No 625/Na 2010 NA no. 697/N.

"Sebelum serah terima barang dari pihak Provinsi Kepri ke Pemkab Natuna, kapal tersebut terlebih dahulu telah dicek secara cermat seksama. Baik, dokumen berkas kapal hingga fisik secara prinsip tidak ada masalah," ujar Ilyas Sabli kepada wartawan usai acara peresmian kapal latih di Kantor Perhubungan Ranai, Rabu, 13 Juli 2011.

Ditempat yang sama Kepala Sekolah SMKN 1 Natuna, Hamid Asnan menjelaskan kapal latih tangkap ikan tersebut akan digunakan untuk latihan praktek para Taruna yang diusulkan dari pihak sekolah sejak tahun 2007 lalu.

"Tetapi baru terealisasi di tahun 2010 dan baru di pertengahan Juli 2011 dapat dioperasikan," ujar Hamid Asnan.

Lebih lanjut dikatakan Hamid, walau penyerahan kapal sempat molor dari jadwal, dirinya bersyukur dapat memperoleh kapal yang dilengkapi kabin tempat tidur ABK dan kapten, alat P3K, GPS, kompas maupun tempat penyimpan ikan dengan kapasitas tampung mencapai 10 ton.

"Bahan bakar kapal ini tergolong tidak boros dapat menyerap BBM solar tiap   100 liter minyak dengan jarak tempuh rata rata kapal mencapai 5 knot per jam," kata Hamid.

Menurut Hamid, dengan adanya bantuan satu unit kapal latih tangkap tersebut, Taruna SMKN 1 Natuna akan mendapat kemampuan dalam mengoperasikan mesin kapal, perawatan, perbaikan sampai menggunakan alat tangkap ikan yang merupakan kemampuan utama mereka.

Usai prosesi pembacaan doa serta penandatanganan dan dilengkapi tepung tawar adat tradisi Natuna kapal tersebut secara resmi dioperasikan.

Namun ironisnya, saat kapal tersebut diujicoba dengan dinaiki sejumlah pejabat, kapal tersebut tidak dapat dikendalikan walau mesin sepenuhnya dihidupkan. Kondisi ini terjadi lantaran sandaran kapal di dermaga sangat sempit berdempetan dengan kapal nelayan lainnya sehingga sempat gagal berlayar.