Lulus Verifikasi Dewan Pers No.126/DP-Terverifikasi/K/X/2017

Setahun Berlalu, Keluarga Korban MH17 Minta Proses Investigasi Dipercepat
Oleh : Redaksi
Senin | 29-06-2015 | 09:11 WIB
malaysia-airlines-mh17-passenger-list-reuters-for-ibtimes.jpg Honda-Batam
Foto: Reuters

BATAMTODAY.COM, Kuala Lumpur - Penyelidikan kasus "MH17" yang ditembak di Ukraina bagian timur setahun lalu, belum juga rampung. Pihak keluarga korban di Malaysia menginginkan agar penyelidikan kasus tersebut dipercepat.

Mohd Tarmizi Ismail menyatakan kerap menderita ketika ditanya tentang istrinya, Hamfazlin Sham Mohamed Arifin, pramugari Malaysia Airlines (MAS) di MH17. Ayah dua anak ini mengaku sedih dan kecewa ketika diungkit dengan pertanyaan yang memaksanya mengenang kembali tragedi kelam pada 17 Juli 2014 silam.

Namun, dia mengaku bersyukur dikelilingi orang-orang yang empati dan memperhatikan keluarganya. "Namun setiap kali berusaha tabah untuk melanjutkan hidup, kadang-kadang menyakitkan jika harus mengenang kembali saat-saat tragedi itu," katanya seperti dilansir Bernama.

Hamfazlin Sham merupakan satu dari 298 korban yang tewas dalam tragedi MH17 saat pesawat milik Malaysia Airlines (MAS) itu sedang dalam penerbangan dari Amsterdam menuju Kuala Lumpur.

Pesawat Boeing 777-200 itu ditembak jatuh di Donetsk, Ukraina timur. Serangan itu menewaskan 44 warga negara Malaysia dan sisanya adalah Belanda, Australia, Indonesia, Inggris, Jerman, Belgia, Filipina, Kanada dan Selandia Baru warga negara.

22 Agustus 2014 adalah hari berkabung bagi bangsa yang dibayar penghormatan terakhir kepada korban.

Mohd Tarmizi sendiri mengatakan putra sulungnya yang berusia 9 tahun telah memahami mengapa ibunya tidak lagi hadir. Hanya saja, Tarmizi sulit menjawab ketika anak bungsunya yang masih berusia 3 tahun dan baru belajar bicara sering bertanya kepadanya "di mana ibu?, kapan ibu pulang?".

Dia berharap pemerintah mempercepat penyelidikan kasus tersebut dan tetap memberitahukan hasilnya kepada pihak keluarga korban.

Sementara keluarga pilot Wan Amran Wan Hussin telah ikhlas menerima kenyataan. Keponakannya, Amaluddin Noorshah (49), terus-menerus berhubungan dengan istri Wan Amran dan anak-anak yang tinggal di Shah Alam untuk memberi mereka dukungan moral.

"Kami menerima ujian ini, tapi hanya itu kami berharap laporan investigasi (pada kecelakaan MH17) diumumkan segera," katanya. (*)

Editor: Roelan