Lulus Verifikasi Dewan Pers No.126/DP-Terverifikasi/K/X/2017

Pemilik Bijih Timah Ilegal yang Digerebek Polda Kepri di Dabo Belum Terungkap
Oleh : Nurjali
Sabtu | 06-06-2015 | 12:02 WIB
rumah kontrakan penampung bijih timah di dabo.jpg Honda-Batam
Rumah kontrakan tempat penampungan bijih timah di belakang RSUD Dabo yang digerebek oleh Polda Kepri. (Foto: Nurjali/BATAMTODAY.COM)

BATAMTODAY.COM, Dabosingkep - Kasus penggerebekan gudang yang diduga menimbun bijih timah ilegal oleh Polda Kepri, Sabtu (30/5/2015) siang lalu, belum ada tindak lanjutnya. Polisi belum mengungkap pemilih satu ton bijih timah yang diamankan di sebuah rumah kontrakan di Jalan Bukit Timah, eks kamar mayat Rumah Sakit Umum Dabo, Kabupaten Lingga.

Berdasarkan penuturan sumber di lapangan, selain mengamankan barang bukti bijih timah sekitar 1,9 ton yang diduga milik pengusaha berinisial JK, polisi juga mengamankan salah satu pemilik timah tersebut yang berinisial AL. Sementara barang bukti tersebut saat ini masih diamankan di Mapolres Lingga, sedangkan AL yang mengaku sebagai pemilik barang tersebut hanya ditahan selama dua hari di Mapolsek Dabosingkep.

"BB (barang bukti, red) timah masih ada di Polres (Lingga), tapi untuk tersangka kalau tidak salah hanya dikenakan wajib lapor," ungkap sumber tersebut.

Sumber di Polres Lingga membenarkan bahwa tersangka penggerebekan bijih timah yang diamankan di Jalan Bukit Timah berinisial AL, anak buah dari JK, hanya dikenakan wajib lapor. "Iya benar, kemarin sempat ditahan. Sekarang dia hanya wajib lapor," kata sumber di Polres Lingga yang meminta namanya tidak dituliskan, Sabtu (6/6/2015).

Penangkapan kali ini berbeda dengan penangkapan tersangka Arjuna. Saat diamankan Arjuna langsung ditahan di Mapolres Lingga dan hingga saat ini tersangka masih ditahan.

Salah seorang keluarga mengatakan, Arjuna saat ini sering sakit-sakit di dalam tahanan. Bahkan beberapa kali sempat dirujuk ke RSUD Dabo untuk mendapatkan perawatan intensif.

"Sejak ditangkap hingga sekarang dia masih ditahan dan sudah hampir tiga kali dibawa ke rumah sakit," ungkap salah seorang keluarganya. (*)

Editor: Roelan