Lulus Verifikasi Dewan Pers No.126/DP-Terverifikasi/K/X/2017

Lewat Internet, Google Bersiap Jadi Bagian Hidup Pengguna
Oleh : Redaksi
Jum'at | 29-05-2015 | 13:48 WIB
Internet-of-Things.jpg Honda-Batam
Internet of things. (Foto: net)

BATAMTODAY.COM - GOOGLE Inc pada Kamis kemarin mengumumkan produk dan layanan baru yang dirancang untuk memperdalam peran raksasa internet tersebut pada hidup penggunanya. Dalam konferensi pengembang tahunannya, Google mengumumkan sistem pembayaran mobile untuk lebih mengikat penggunanya ke smartphone Google Android.

Perusahaan juga menyingkap sistem operasi baru untuk peranti yang terkoneksi ke internet atau internet of things (IoT), meluncurkan layanan hosting foto dan video di server Google, dan sebuah teknologi yang akan membawa mesin pencari Google merambah lebih jauh ke dalam aplikasi mobile.

"Kami ingin memastikan tak seorang pun tertinggal," kata kepala produk Google, Sundar Pichai, kepada lebih dari 1.000 pengembang dalam I/O Conference di San Francisco.

Strategi utama Google adalah memperluas fungsi sistem operasi Android dari sekadar ponsel ke sebanyak mungkin peranti. Pichai mengatakan, Android kini dipakai di lebih dari 4.000 peranti berbeda, dari komputer tablet sampai jam tangan, dasbor mobil, dan TV.

"Google ingin jadi bagian dari setiap peranti atau layanan yang diuntungkan karena lebih pintar berkat teknologi," kata Jan Dawson, analis di Jackdaw Research.

Pendekatan ini akan menempatkan Google dalam fungsi utama banyak produk. Namun Dawson mengatakan masih belum diketahui bagaimana Google akan mendapat uang dari bisnis-bisnis barunya tersebut.

Dalam pidatonya, Pichai mengumumkan sistem operasi baru bernama Brillo dan software komunikasi bernama Weave untuk menghubungkan peranti rumah tangga dan benda sehari-hari ke internet.

Brillo adalah versi mendasar Android yang dirancang untuk beroperasi dengan sedikit daya. Weave akan membantu peranti untuk berkomunikasi dengan memakai bahasa umum, contohnya smartphone dapat mengunci atau membuka kunci pintu "pintar." Brillo dan Weave akan dirilis pada akhir 2015, kata Pichai.

Google juga akan merilis sistem pembayaran mobile baru bernama Android Pay yang memungkinkan pengguna Android membayar barang dengan ponsel di lebih dari 700.000 toko di Amerika Serikat. Seorang petinggi dan humas Google mengatakan tujuan layanan ini adalah menjadikan ponsel Android lebih berguna. Keduanya menolak menjabarkan lebih lanjut.

Produk lainnya yang mungkin populer, namun potensi pendapatannya belum jelas, adalah Google Photos, software penyimpan dan pengatur foto dan video dalam pusat data Google. Layanan ini menawarkan kapasitas penyimpanan tak terbatas, gratis, meski citra dalam resolusi tinggi akan dikompres ketika disimpan.

Van Baker, analis di periset Gartner, mengatakan Photos adalah bagian dari strategi Google jangka panjang untuk memanfaatkan kemampuan komputasinya dan mengumpulkan lebih banyak data.

Baker memperkirakan Google Photos akan memakai strategi sama dengan Gmail: meraih sebanyak mungkin pengguna, lalu memakainya untuk menganalisis informasi dan merancang cara-cara untuk meraup pendapatan darinya.

Google memang sulit meraih informasi dari aplikasi mobile karena mesin pencarinya tidak dapat masuk dan mengindeksnya, tak seperti dalam website. Dalam konferensi I/O, Google memfokuskan banyak aset berharganya untuk menghadapi tantangan tersebut.

Menurut Baker, salah satu aset Google yang paling menjanjikan adalah asisten digital Google atau Google Now. Software ini memakai kemampuan pembelajaran mesin dan komputasi Google untuk secara otomatis menyarankan informasi yang relevan bagi pengguna.

Google memperluas teknologi ini untuk bekerja dalam aplikasi mobile. Dalam aplikasi pesan dan email, contohnya, Google Now akan merekomendasikan konten dari aplikasi lain yang relevan untuk diskusi.

Pengembang app harus setuju aplikasinya diindeks oleh Google agar fitur ini bekerja, kata petinggi Google dalam konferensi. (*)

Editor: Roelan