Lulus Verifikasi Dewan Pers No.126/DP-Terverifikasi/K/X/2017

Alasan Dievaluasi, Aksi People Power ke Kantor PLN Tanjungpinang Dihentikan Dua Hari
Oleh : Habibi
Kamis | 21-05-2015 | 18:47 WIB
kantor_pln_tpi_sepi.jpg Honda-Batam
Situasi kantor PLN Tanjungpinang tampak sepi dan tidak ada lagi penjagaan dari pihak kepolisian. Gedung Daerah pun hari ini sepi, tidak ada pendemo yang menduduki rumah dinas Gubernur Kepri tersebut. (Foto: Habibi Kasim/BATAMTODAY.COM)

BATAMTODAY.COM, Tanjungpinang - Rencana Masyarakat Peduli PLN untuk menduduki kantor PLN Tanjungpinang dalam aksi "people power" selama sepekan sepertinya batal. Aksi people power yang dilakukan oleh gabungan dengan mahasiswa dan LSM itu dihentikan selama dua hari, terhitung sejak hari ini, Kamis (21/5/2015).

Koordinator kegiatan, Andi Cori Fatahuddin, mengaku, penghentian gerakan tersebut karena pihaknya ingin mengevaluasi hal-hal yang terjadi selama dua hari melaksanakan aksi. Menurut Cori, masih banyak perbedaan yang terjadi antara Masyarakat Peduli PLN dengan mahasiswa maupun dari pihak LSM.

Hal itu dikatakan Cori dikarenakan tidak jadinya penyanderaan yang dilakukan massa terhadap Manajer Area PLN Tanjungpinang, Majudin, sehingga membuat massa berpikir bahwa kegiatan tersebut dipolitisir.

"Kegiatan ini tidak dipolitisir. Kita melepaskan Majudin dan tidak jadi menyanderanya semalam karena kita juga tahu tentang kapasitas Majudin sebagai kepala PLN. Dia berjanji akan mengurus kerusakan yang terjadi, makanya kita lepaskan. Tidak ada unsur politis di sini," terang Cori saat dihubungi, Kamis (21/5/2015).

Selain itu, mereka melepaskan Majudin juga dikarenakan telah ada komitemen dari direksi PLN pusat agar pihak PLN Tanjungpinang benar-benar meninjau langsung PLTU dengan lebih intens lagi guna mengetahui kendala yang terjadi pada pembangkit listrik tersebut.

"Namun, ini bukan berhenti di sini. Kita akan menyatukan persepsi dan menyatukan pandangan atas gerakan ini. Nanti akan ada gerakan kembali yang lebih dahsyat lagi karena kita semua telah bersatu padu hanya untuk Tanjungpinang yang terang-benderang, tanpa perbedaan pendapat," kata Cori.

Cori memastikan akan ada gerakan kembali setelah berhenti selama dua hari ini. Dia mengatakan, gerakan tersebut akan terus berlanjut hingga Direksi PLN pusat datang ke Tanjungpinang dan membuat pernyataan yang mengikat tentang kondisi kelistrikan yang lebih baik untuk Kota Tanjungpinang.

"Tuntutan kita itu sudah disampaikan GM Kanwil Riau-Kepulauan Riau kepada direksi PLN pusat dan akan kita tunggu apakah mereka akan turun. Jika tidak turun juga, kita akan melakukan aksi kembali sampai mereka turun ke Tanjungpinang," tegas Cori.

Selain mengevaluasi, pihak masyarakat Peduli PLN juga melakukan pendataan para korban kebrutalan anggota Brimob yang insidennya terjadi pada Selasa (19/5/2015). Setelah dilakukan pendataan maka itu akan diminta pertanggungjawaban kepada pihak kepolisian.

"Untuk masalah lapor melaporkan itu tergantung individunya. Kami hanya memperjuangkan pengobatan mereka," ujar Cori. (*)

Editor: Roelan