Lulus Verifikasi Dewan Pers No.126/DP-Terverifikasi/K/X/2017

Suplai dari PLTU Galangbatang Belum Bisa Diharapkan

Inilah Penjelasan PLN tentang Krisis Listrik di Pulau Bintan
Oleh : Redaksi
Kamis | 21-05-2015 | 13:15 WIB
demo di pln tanjungpinang(2).jpg Honda-Batam
Aksi demo ribuan warga Tanjungpinang di kantor PLN dipicu oleh krisis listrik yang tak kunjung rampung. (Foto: dok/BATAMTODAY.COM)

BATAMTODAY.COM, Tanjungpinang - Pemecahan krisis listrik di Pulau Bintan diperkirakan masih butuh waktu lama. Selain interkoneksi listrik Batam-Bintan sebagai solusi permanen, perbaikan PLTU di Galangbatang, Bintan, juga memakan waktu.

PLN melalui rilis resminya menyatakan, usaha yang telah digesa oleh PLN Area Tanjungpinang selama dua bulan ini untuk mengakhiri defisit daya di Tanjungpinang akibat gangguan PLTU unit 2 seperti tidak ada artinya. PLTU Unit 1 yang selama ini menjadi tulang punggung sistem kelistrikan di Tanjungpinang tidak bisa beroperasi karena kembali mengalami gangguan gland seal pada Minggu, 3 Mei 2015 siang sekitar pukul 11.30 WIB.

Malah, hasil pemeriksaan yang dilakukan oleh teknisi PLTU Galangbatang menyimpulkan, PLTU Unit 1 tidak bisa dioperasikan lagi dalam waktu dua bulan ke depan akibat gangguan tersebut. Akibat kerusakan PLTU Unit 1 sementara perbaikan PLTU Unit 2 yang terganggu sejak 28 Februari 2015 lalu, disimpulkan bahwa PLTU Galangbatang sama sekali tidak bisa menyuplai daya ke sistem kelistrikan di Tanjungpinang yang sebelum terjadinya gangguan dapat menyuplai daya total sekitar 21 MW.

"Lamanya waktu perbaikan gangguan PLTU unit 1 ini disebabkan karena pekerjaan perbaikan tersebut sudah sama dengan pekerjaan mayor overhaul, karena penggantian gland seal yang bocor hanya bisa dilakukan dengan mengangkat poros turbin," ujar Harmen Sandri, selaku Asistant Manajer Pembangkitan.

Akibat kondisi ini maka daya mampu sistem Tanjungpinang menjadi 42 MW dengan beban puncak pelanggan umum sebesar 52 MW. Karena itu defisit pelanggan umum mencapai sekitar 10 MW.

Dengan defisit daya yang terjadi, PLN Tanjungpinang terpaksa melakukan pemadaman bergilir. Dengan kejadian ini, untuk mengatasi krisis listrik di Tanjungpinang adalah dengan menggesa pekerjaan perbaikan PLTU unit 2 yang diperkirakan akan selesai pada akhir Juni 2015 dan penambahan PLTMG 3 x 3 MW di Dompak yang diperkirakan akan selesai pada akhir Juli 2015. (*)

Editor: Roelan