Lulus Verifikasi Dewan Pers No.126/DP-Terverifikasi/K/X/2017

Gubernur Kepri Paparkan Permasalahan Listrik di Pulau Bintan
Oleh : Ahmad Romadi
Rabu | 20-05-2015 | 18:42 WIB
Diskusi NKRI.jpg Honda-Batam
Gubernur Kepri, Muhammad Sani, saat menjadi narasumber pada Fokus Diskusi Publik bertajuk Peran Pemerintah, Masyarakat dan Media Massa Dalam Menjaga Wilayah Perbatasan NKRI. (Foto: Ahmad Romadi/BATAMTODAY.COM)

BATAMTODAY.COM, Batam - Interkoneksi listrik dari Batam ke Tanjungpinang dan Bintan masih mengalami banyak kendala. Menurut Gubernur Kepulauan Riau (Kepri), Muhammad Sani, kendala tersebut adalah masih ada empat titik lokasi yang hingga kini belum diselesaikan masalah ganti rugi antara pemerintah dengan pemilik lahan.

Bahkan, hasil rapat yang terakhir solusinya ia sebutkan adalah uang yang akan digunakan untuk mengganti lahan akan dititipkan ke pengadilan melalui kejaksaan.

"Pengadilan ada prosedurnya sendiri, di umumkan dulu. Kalau tidak juga datang pemiliknya, uangnya akan disimpan," kata Sani di sela-sela Fokus Diskusi Publik bertajuk Peran Pemerintah, Masyarakat dan Media Massa Dalam Menjaga Wilayah Perbatasan NKRI, di Politeknik Batam, Rabu (20/5/2015).

Atas dasar itu ia berharap transmisi bisa dilakukan pada akhir Juli mendatang dan tenaga yang akan disuplai sebesar 15 sampai 20 megawatt (MW). Besaran tidak sampai 50 MW dikarenakan kemampuan transmisi lintas barat hanya mampu pada besaran tersebut.

Sani juga menekankan, dengan adanya suplai 15 MW paling tidak sudah dapat mengurangi pemadaman di Tanjungpinang dan Bintan. "30 MW lagi menunggu. Ada beberapa yang kita lakukan. Solusi paling singkat melalui CNG (Compressed Natural Gas) di Tokojo," katanya.

Menurutnya, dengan menggunakan CNG tersebut akan mengatasi masalah lebih cepat. Karena apabila harus menyewa atau membeli mesin, PLN harus mengikuti beberapa peraturan. (*)

Editor: Roelan