Lulus Verifikasi Dewan Pers No.126/DP-Terverifikasi/K/X/2017

Impor Sayur Kepulauan Riau Menurun 58,17%

Produksi Buah dan Sayur Domestik Mulai Membaik
Oleh : Sumantri/Dodo
Jum'at | 08-07-2011 | 17:47 WIB
Sayur_.jpg Honda-Batam

Produksi Buah Dan Sayur Domestik Mulai Membaik,  Impor sayur Kepulauan Riau menurun 58,17%

BATAM, batamtoday - Kepala Seksi Karantina Tumbuhan Balai Karantina Pertanian (BKP) Kelas I Batam, Aris Zulhan menyatakan, impor sayur dan buah dari beberapa negara ke Provinsi Kepulauan Riau menurun drastis sebesar 58,17% pada kuartal pertama tahun ini seiring makin membaiknya produksi buah dan sayuran domestik. Dari hasil verifikasi terhadap media pembawa buah dan sayur impor selisih penurunan sebesar 12,02% dibanding periode yang sama di tahun 2010 lalu sebesar 70,19%.

Hal ini berarti menunjukkan geliat produksi buah dan sayur dari daerah penghasil seperti Sumatera Utara, Riau, Jawa Timur dan Jawa Tengah mulai bangkit.

"Daerah lain juga didorong untuk mengembangkan usaha produksi agrobisnis dengan orientasi ekspor, negara kita ini masih luas lahannya untuk pengembangan kawasan sayuran yang terdiri dari kawasan intensif, kawasan inisiasi, kawasan sayuran organik,” ungkap Aris, kepada batamtoday, Jumat 8 Juli 2011.

Meski demikian, Aris menekankan kepada Pemerintah Kota Batam untuk berperan dalam meningkatkan produktifitas hasil perkebunan maupun pertanian, sehingga mampu berprestasi melakukan ekspor baik buah maupun sayuran dan tidak hanya berwacana soal peningkatan ekspor.

Walaupun penurunan angka impor dapat dikategorikan positif, namun BKP mencatat kebutuhan impor buah dari China, Singapura dan Malaysia terbilang masih tinggi. Komoditi yang dipasok dari ketiga negara tersebut antara lain melon, pepaya, pisang, semangka, mangga, durian, jambu, apel, jeruk, jeruk Mandarin, pir dan kentang.

Data BKP menyebutkan hingga bulan April 2011, komoditi impor terbesar yakni sayuran segar dari China sebanyak 292 ton dengan frekuensi pemasukan 24 kali. Di urutan kedua terbesar yakni semangka dari Malaysia dengan volume 193 ton. Melon sebanyak 42 ton, pepaya 91 ton, sawi 16 ton, pisang 8 ton, mangga 41 ton, durian 22 ton dan buah naga 48 ton.

Pemerintah Kepulauan Riau sendiri, telah melakukan sosialisasi mengenai rencana jangka panjang untuk menjadikan Kabupaten Karimun sebagai area pertanian, khususnya sayur dan buah-buahan.