Lulus Verifikasi Dewan Pers No.126/DP-Terverifikasi/K/X/2017

Diringkus Polisi, Bandar Narkoba Karimun Ini Ngaku Beli Sabu di Batam
Oleh : Khoiruddin Nasution
Senin | 11-05-2015 | 12:09 WIB
sabu-karimun.jpg Honda-Batam
Aheng dan Ayang (tangan terborgol) saat diamankan di Mapolres Karimun.

BATAMTODAY.COM, Karimun - Heng Heng alias Aheng (38), residivis kasus Narkoba tahun 2011 lalu ini, mengaku membeli sabu seberat 48 gram dari seseorang bernama Jhon di Batam. Bahkan transaksi narkoba yang kerap mereka lakukan, selalu di tempat yang sama yakni BCS Mall Kota Batam.

"Barangnya lumayanlah, yang penting harganya cocok. Saya sudah lima kali beli sama dia. Kemudian saya jual di Karimun ini ," terang mekanik bengkel di Meral itu, Senin (11/5/2015) di ruang penyidik Polsek Balai Karimun.

Lebih jauh dijelaskan, sabu tersebut diecernya seharga Rp 300 ribu per paket. Namun Aheng enggan menyebut jumlah paket yang dihasilkannya, dari banyaknya barang yang dibeli dari Jhon yang berdomisili di Batam itu.

"Untungnya hanya untuk dipakai aja, daripada membeli Bang," terangnya.

Sementara itu, Kapolsek Balai, Kompol Yerlisaf menjelaskan, tertangkapnya Aheng, Senin (11/5/2015) sekitar pukul 03.45 WIB di depan Istana Elektronik Kolong, saat menunggu Ayang (25) yang membawa sabu seharga Rp 300 ribu miliknya, untuk diserahkan kepada seseorang bernama Apong diseputaran Diskotek Bravo.

"Ayang sendiri tertangkap pada pukul 02.00 WIB dini hari tadi, di depan toko Sogo. Dan dari tangannya, diperoleh sabu seharga Rp 300 ribu. Sedangkan dari tangan Aheng juga ditemukan 1 paket sabu seharga Rp 800 ribu,"terangnya.

Dari hasil pengembangan, diperoleh timbangan, alat hisab bong dan 1 paket sabu seharga Rp 2,8 juta di rumah Aheng, yang berada di Meral. Sehingga, pihak kepolisian mengambil HP milik kedua tersangka sebagai Barang Bukti (BB) alat kejahatan.

"Kita akan serahkan ke Satres Narkoba Polres Karimun, untuk pengembangan lebih lanjut," paparnya.

Di tempat terpisah, Ayang yang juga merupakan ABK toke beras impor di Meral itu mengaku bahwa dirinya disuruh Apang untuk membeli sabu seharga Rp 300 ribu. Sehingga dirinya menghubungi Aheng dengan tujuan membeli barang tersebut.

"Biasanya saya juga diberi pakai sabunya sedikit. Setelah itu barulah saya diberi duit untuk uang minyak," paparnya singkat.

Editor: Dodo